Minggu, 24 Juli 2011

Why I Like You? // Part.4

Author : Sarah Ariyanti
Chapter 4 of 8
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Kim Hari
- Lee Hyukjae
- Kim Taeyeon
- Zhoumi a.k.a Jumyuk


~Happy Reading~

Di tempat lain..
“Kau kemana saja sih hyung? Kakiku pegal karena menunggumu sambil berdiri. Kau membeli 2 gelas kopi saja sampai menghabiskan waktu 30 menit. Bagaimana jika kau membeli 10 gelas kopi, bisa-bisa kau menghabiskan waktu 4 jam.” Hyuk ngomel karena kesal pada Jumyuk.
“Mianhae Hyuk, aku tadi melakukan sebuah kesalahan.” Jelas Jumyuk sambil memberikan segelas kopi pada Hyuk.
“Kau melakukan kesalahan padaku juga sekarang, huhh.. memangnya kau melakukan kesalahan apa?” tanya Hyuk penasaran.
“Aku menabrak seseorang dan membuat kopinya tumpah.” Jelas Jumyuk.
“Hanya itu? Heuhh..” keluh Hyuk.
“Kau marah padaku? Aku kan sudah minta maaf.” Kata Jumyuk.
“Neee.. hei 5 menit lagi festival kembang api dimulai.” Kata Hyuk.
“Kita cari tempat duduk yuk!” ajak Jumyuk.
Hyuk mengangguk.

5 menit kemudian..
#CIUUTT.. DUUUAAARRR
“Waahh indah ya?” kata Hari.
“Ne.” jawab Dongsub.
“Andaikan aku bisa melihat kembang apinya bersama namja tampan tadi.” Gumam Hari.
Dongsub langsung meliriknya. Niatnya ingin menanyakan apa yang Hari bilang tadi, tapi..
“Hari.” Kata Dongsub sambil meyenggolnya dengan siku.
“Waeo?” tanya Hari, tapi tatapannya tetap tertuju ke arah kembang api yang sedang diluncurkan.
“Itu..” kata Dongsub.
“Waeo?”
“Hari~shi, lihat!” kata Dongsub.
Sekarang Hari melirik Dongsub, “ne.. waeo?”
“Itu.. Hyukjae.” Kata Dongsub. (sambil nunjuk-nunjuk)
“Mana?” Hari pun membalikkan badannya, dan.. terlihat Hyuk sedang duduk di bangku taman yang jaraknya agak jauh dengan bangku yang Hari dan Dongsub duduki.
“Huwaaa namja butut itu ada disini. Sial sekali aku harus melihatnya..” keluh Hari.
“Sssttsss.. berisik sekali kau.” Kata Dongsub.
Lalu Hari melihat siapa yang duduk di sebelah Hyuk, dan ia kembali berteriak.
“HUWAAA DONGSUB ITU.. ITU..”
Dongsub melihat apa yang Hari tunjuk.
“Waeo?”
“Itu.. itu..”
“Heeuuhhh Hari kalau bicara yang benar dong! Aku bingung..” kata Dongsub.
“Itu.. itu.. itu..” Hari masih saja gagap.
Dongsub memanyunkan mulutnya karena kesal. Ia langsung saja membalikkan tubuh Hari dan menatapnya. Hari terdiam.
“Kau mau bicara apa Hari?” tanya Dongsub menahan amarah.
“Itu.. itu..”
“Heemm lebih baik aku pergi.” gumam Dongsub kesal.
Saat Dongsub bangkit dari duduknya, Hari bicara. “Namja tampan.”
Dongsub langsung duduk lagi.
“Namja tampan, mana? Ayo perkenalkan padaku!”
“Huhh bagian kusebut saja namja tampan, kau langsung bersemangat.” Kata Hari.
“Ehehehe..” Dongsub nyengir.
Hari pun menunjukkan namja tampan itu pada Dongsub. Tapi ia tidak berani menghampirinya.
“Ohh yang duduk bersama Hyukjae maksudmu?” tanya Dongsub.
“Ne.. lihatlah perbandingan wajahnya!” kata Hari.
“Wajah siapa?”
“Hyuk dan namja tampan itu.” Kata Hari.
“Perbandingan? Memangnya kau mau membandingkan apanya? Hidungnya? J” tanya Dongsub.
“Ahh Dongsub~shi, bukaannn.. tapi wajahnya..”
“Ohh kukira hidungnya. Karena setahuku kau suka namja berhidung mancung :P ahahaha..” kata Dongsub penuh canda.
“Huft.. percuma aku berbicara denganmu.” Kata Hari mulai kesal.
“Neee mian. Jangan marah Hari!” kata Dongsub mulai berhenti tertawa.
Hari melihat jam tangannya, “Dongsub sudah malam. Kita pulang yuk!”
“Baiklah.”
Mereka berdua pun kembali ke rumah masing-masing.

#TREETT suara jam alarm Hari berbunyi.
“Huwaaaa.. GUBRAAKK..“
“Aduuhhh sakit.” Keluh Hari.
Tiba-tiba..
“Hari, ada Dongsub.” Teriak Taeyeon dari luar kamar.
“Ne eunnie, suruh saja dia masuk ke kamarku!” teriak Hari sambil mengusap-usap kepalanya yang terbentur meja belajar.
Teyeon pun kembali ke bawah untuk mempersilahkan Dongsub masuk kedalam kamar Hari.
“Gomawo eunnie.” Kata Dongsub sambil tersenyum manis.
“Ne.” Taeyeon membalas senyuman Dongsub.

“Hari?”
Terdengar suara Hari yang sedang berada dalam kamar mandi. Ia sedang bernyanyi.
“Hey soul sister, ain't that Mr. Mister on the radio, stereo, the way you move ain't fair, you know! Hey soul sister, I don't want to miss a single thing you do...tonight
Hey,
hey,hey.
Karena Dongsub harus menunggu, akhirnya ia membaca majalah milik Hari. Saat ia membuka halam kedua majalah itu, ada sebuah iklan restoran sushi terkenal di China. Dan pemilik restoran itu sudah membuka cabang di beberapa negara, termasuk Korea.
“Wow sushi, heemm pasti enak.” Gumam Dongsub.
Lalu ia melihat foto si pemilik restoran sushi itu. Dongsub sangat terkejut karena ternyata pemilik restoran itu adalah..
“NAMJA TAMPAN ITU?”
Hari yang mendengar teriakkan Dongsub langsung mengenakan kimono mandinya dan keluar dengan busa shampoo yang masih menggumpal di kepalanya.
“Kudengar kau menyebut namja tampan?” tanyanya.
“Hari~shi.. kau ini gila ya? Hanya karena kau mendengar kata itu, kau langsung saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan seperti itu? Memalukan.” Kata Dongsub.
“Yaahhh Dongsub gitu..” Hari cemberut.
“Heemm kumat deh cemberutnya. Baiklah.. tadi aku memang menyebutkan kata NAMJA TAMPAN kenapa?” kata Dongsub.
“Aniyo, apa dia namja..”
“Ne, dia namja taman kota.” Kata Dongsub.
“AAHHHH NAMJA TAMAN KOTA, SARANGHEYO..” teriak Hari yang langsung saja merebut majalahnya dari Dongsub.
Dongsub hanya bisa mengerutkan dahinya, karena bingung melihat kelakuan Hari.
Tiba-tiba..
“Hehh mengapa kau memanggilnya namja taman kota hah? Seharusnya kan namja tampan.” Protes Hari.
Dongsub mengangkat bahunya sambil nyengir.
“Huhhh..”
“Ahh sudahlah! Selesaikan mandimu! Kita jalan-jalan ke mall. Aku akan mentraktirmu makan.” Kata Dongsub.
“Yeehheeeee.. benar ya?” kata Hari bersemangat.
“Ne.” jawab Dongsub.
Hari pun langsung berlari menuju kamar mandi. Tapi karena saking bersemangatnya, ia lupa kalau kamar mandinya licin. Ia pun terjatuh..
“Aduuhhh pantatku.” Keluhnya.
Dongsub yang melihatnya langsung tertawa, “wahahahahahahahahahaha.. kau sih terlalu bersemangat.”
“Ahh sudahlah, aku mau mandi lagi. Jangan ganggu aku mandi ya!” kata Hari.
“Dasar aneh.” Kata Dongsub.

Setelah Hari selesai mandi dan berpakaian, Dongsub dan Hari pun turun dan hendak berpamitan pada ayah Hari.
Tapi..
“Ayah dimana ya?”
“Mungkin ayahmu pergi.” kata Dongsub.
“Taeyeon eunnie? Ayah?” teriak Hari.
Tapi tidak ada jawaban. Tiba-tiba pembantu rumah Hari menghampiri.
“Tuan dan nona Taeyeon baru saja pergi.” katanya.
“Ohh ya sudahlah. Nanti tolong bilang pada ayah, aku pergi bersama Dongsub ya!” kata Hari.
“Ne.”
Dongsub dan Hari pun pergi.

Di mall, Hari menarik-narik tangan Dongsub.
“Waeo?”
Hari hanya nyengir.
Dongsub mengabaikannya.
Hari menarik tangan Dongsub lagi.
“Wae?”
“Ehehehe lapar.” kata Hari.
“Huhh baru juga datang.” Keluh Dongsub.
“Makan yuk!” ajak Hari.
“Aduuhh Hari memangnya kau tidak mau melihat-lihat dulu?” tanya Dongsub.
“Aniyo, ayolah!” kata Hari sambil narik-narik tangan Dongsub.
“Huft.. baiklah.” Akhirnya Dongsub mengalah.
Mereka pun masuk ke sebuah tempat makan. Seorang pelayan datang dan memberikan daftar menunya.
Hari langsung melihatnya dan.. “aku pesan ddokbuki, ramyeon, …”
Dongsub kaget, ia hanya bisa melihat Hari memesan makanannya. Setelah Hari selesai memesan makanannya..
“Kau tidak pesan makanan?”
“Hari~shi.. kau mau membuatku bangkrut hah? PESANANMU BANYAK SEKALI.” Kata Dongsub.
“Ahh mianhae chingu, ya sudah.. PELAYAN!” teriak Hari.
“Ne.” pelayan langsung menghampiri.
“Aku pesan ramyeonnya saja 1 mangkuk.” Kata Hari.
Dalam hati si pelayan : “dari 7 pesanan, yang jadi dipesan hanya 1??”
“Baik.” Kata pelayan.
“Aku pesan ddokbuki.” Kata Dongsub.
Pelayang menganggukan kepalanya.
Setelah si pelayan pergi..
“Nah sekarang aku tidak menyusahkan kan?” tanya Hari.
“Neee.. ternyata kau banyak makan juga ya?? Ahahaha..”
Hari pun ikut tertawa.
Setelah menunggu beberapa menit, makanan pun datang. Hari dan Dongsub memakannya dengan lahap.
Tiba-tiba dari jauh terlihat seorang namja tampan, lagi??
“Dongsub, sepertinya aku memang beruntung.” kata Hari.
“Wae?”
“Ada namja tampan lagi.” kata Hari.
“Hah? Namja tampan? Maksudmu namja taman kota?” tanya Dongsub bingung.
“Aniyo.. itu lihat!” kata Hari lagi. (sambil nunjuk-nunjuk)
Dongsub pun langsung membalikkan badannya. Terlihat seorang namja masuk. Badannya gagah, tinggi, ia mengenakan kaos biru dengan jeans berwarna hitam, ia juga memakai kacamata yang membuatnya makin mempesona.
“Biasa saja.”
#GUBRAAKK
“Itu kan namja yang tampan, mengapa kau bilang dia biasa saja? Ahh dasar kau..” keluh Hari.
“Heuhhh..”
Namja itu berjalan menuju meja Hari dan Dongsub.
“Huwaaa dia kemari.” Kata Hari histeris.
“Hari~shi.. berisik.” Kata Dongsub.
Tapi..
“Annyeong.” Kata namja itu.
Hari langsung melirik ke arah Dongsub. Lalu ia pun mendekat ke tempat Dongsub duduk. Hari pun berbisik..
“Sepertinya aku mengenal suaranya.”
“Siapa?”
Hari kembali ke tempat duduknya.
“Annyeong.” Jawabnya.
“Boleh aku duduk?” tanya namja itu.
“Silahkan!” jawab Dongsub.
Setelah namja itu duduk, ia membuka kacamatanya.
“Hyukjae?” Dongsub bertanya-tanya *???*
“Hahh sudah kuduga. Mau apa kau kesini?” tanya Hari sinis.
“Heuhh kumat lagi galaknya. Yaaa aku mau makan, kebetulan bertemu kalian.” Jelas Hyuk.
Hari menatapnya tajam.
“Wae?”
“Kau tidak megikuti kami kan?” tanya Hari curiga.
“Sudahlah Hari! Mana mungkin dia mengikuti kita.” Kata Dongsub.
“Mungkin saja Dongsub.” Kata Hari.
“Aniyo, tidak ada untungnya aku mengikuti kalian.” Kata Hyuk.
“Awas saja kalau kau berani mengikuti kami!” kata Hari.
Hyuk mengerutkan dahinya.

Setelah semuanya selesai makan..
“Aku pulang duluan ya?” tanya Hyuk.
“Sana pergi!” kata Hari mengusir.
Tiba-tiba handphone Dongsub berbunyi (Sorry Sorry)
“Yoboseyo – ne – ne – aku akan segera kesana.”
Telepon terputus.
“Siapa?” tanya Hari.
“Pegawai ibuku, mianhae Hari aku tidak bisa mengantarmu pulang. Ada masalah di toko roti ibuku. Aku harus segera kesana.” Jelas Dongsub.
“Lalu aku?” Hari bingung.
Tiba-tiba muncul sebuah ide. “HYUKJAE.” Teriak Dongsub.
“Ne.” katanya yang belum jauh.
Dongsub menarik tangan Hari dan langsung menghampiri Hyuk.
“Wae?” tanya Hyuk.
“Ehehehe, Hari pulang bersamamu ya?” tanya Dongsub.
Hari langsung saja menginjak kaki Dongsub dengan sangat keras.
“AWWW..” teriak Dongsub.
“Kau baik?” tanya Hyuk.
“Ne, gwenchana. Ehmm Hari pulang bersamamu ya?” tanya Dongsub lagi.
“Aku tidak keberatan mengantar yeoja jelek ini pulang. Tapi.. dia keberatan tidak jika satu mobil bersama namja tampan sepertiku?” tanya Hyuk.
“Hehh apa katamu? Namja tampan? Kau itu namja jelak, bukan tampan.” Kata Hari.
Hyuk membalasnya..
“Sama-sama jelek.” Kata Dongsub.
“WAEO?” tanya Hyuk dan Hari kompak.
“Aniyo.” Jawab dongsub takut.
Hyuk dan Hari meneruskan perdebatan mereka.
Dongsub pusing mendengar mereka berdebat terus, akhirnya ia pun pergi.
“DONGSUB.” Teriak Hari.
“KAU PULANG BERSAMA HYUK YA!” teriak Dongsub yang terus berjalan.
“Huft..” Hari langsung mengeluh.
Hyuk diam, ia bingung harus bicara apalagi.
“So..”
“Kita pulang!” kata Hari.
Hyuk menganggukan kepalanya, dan akhirnya Hari terpaksa pulang bersama Hyuk.

To be continued..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar