Author : Sarah Ariyanti
Chapter 5 of 5
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Shin AhRin
- Lee JeRim
- Cho KyuHyun
- Kim JongWoon a.k.a Yesung
~Happy Reading~
Yesung bersiul sambil terus mendekati ruang tamu. Dia mengintip, karena dia sangat penasaran sekali.
“AhRin-ah, lihat dahimu!! Huwaaa biru sekali.” Kata JeRim, nadanya kedengaran sangat khawatir sekali.
“Ahh gwenchana chingu, ini hanya luka kecil.” Aku tidak ingin JeRim khawatir, makanya kubilang luka di dahi itu luka kecil. Padahal itu sangat sakit sekali.
“Kau yakin? Ahh aku tidak yakin.” Kata JeRim.
“Ne.” jawabku sambil menganggukkan kepala.
Yesung terus melihat ke arah ruang tamu dari balik dinding. “Wajahnya tidak jelas.”
“JeRim-ah, kau mau minum apa?” tanyaku.
“Apa pun, terserah kau sajalah!!” kata JeRim sambil tersenyum.
“Ehmm.. baiklah, tunggu disini!!”
JeRim mengangguk sambil tersenyum. Aku pun bangkit dan berjalan menuju dapur. Yesung bersembunyi di balik guci besar saat aku melewatinya.
“Hahh hampir saja dia melihatku.” Yesung mengusap dadanya dan langsung melihat ke arah ruang tamu lagi.
“Hmm.. wajahnya tidak jelas, apa perlu aku melihatnya lebih dekat? Ahh baiklah, aku akan mengahampirinya.” Yesung pun berjalan pelan-pelan menghampiri JeRim.
“Annyeong.” Sapa Yesung.
JeRim mengangkat kepalanya, saat ia melihat Yesung berdiri tepat di hadapannya ia langsung terkajut dan melompat kaget. Begitu juga dengan Yesung.
“Ba.. bagai.. mana bisa kau..”
“Kau, namja yang waktu itu? Yang.. waktu itu, ja.. jatuh di hadapanku itu kan?”
Yesung dan JeRim terdiam saling tatap satu sama lain.
“Hmm.. jus semangka ini pasti segar.” Kataku sambil menuangkan jusnya ke dalam gelas tinggi.
“AhRin.” Panggil seseorang.
Aku terkejut dan langsung membalikkan badan. “Ahh kau ini, mengagetkanku saja. Wae?”
“Ini.” KyuHyun menjulurkan tangannya yang memegang novelku.
“Tidak seru ya?” tanyaku ragu.
KyuHyun tersenyum, “ceritanya seru.”
“Ha? Naege?” tanyaku senang.
“Heem, ini aku kembalikan. Gomawo.” Katanya.
“Ahaha ne, cheonmaneyo.” Jawabku sambil tersenyum.
KyuHyun membalas senyumanku lalu pergi kembali ke kamarnya.
“JERIM..” aku memangapkan mulutku saat melihat JeRim sedang bercanda bersama Yesung.
JeRim melirikku dan langsung bangkit dari duduknya. “AhRin.”
“Ahh ini minumannya, ehmm.. aku mengganggu ya?” aku menyimpan 2 gelas jus semangkanya di atas meja.
“Ani, aku sedang berbincang-bincang dengan Yesung oppa.” Jawab JeRim.
Aku melirik ke arah Yesung dan Yesung hanya tertawa kecil melihatku.
“Ahh.. haha.. jadi kalian sudah saling kenal?” tanyaku bingung.
“NE.” jawab mereka kompak.
“Dia namja yang tiba-tiba jatuh di hadapanku, AhRin.” Jelas JeRim.
“Dan dia yeoja yang tingkahnya sangat aneh malam itu.” Jelas Yesung.
Aku mengerutkan dahiku, aku sangat bingung. Aku tidak mengerti apa yang JeRim dan Yesung katakan.
“Ahh.. oh ya? Wow.. ahaha.. ehmm.. sepertinya aku harus ke kamar mandi, kalian berbicang-bincang dulu saja!!” kataku lalu pergi.
“NE.” jawab mereka kompak.
Aku tidak mau ke kamar mandi, tadi itu aku kebingungan makanya tiba-tiba perutku sakit. Aku duduk di kursi meja makan, dan melamun memikirkan apa yang terjadi pada Yesung dan JeRim.
“Kau kenapa?” tanya KyuHyun yang langsung duduk di sebelahku.
Aku membalikkan wajah, dan aku melihat KyuHyun yang baru saja selesai mencuci mukanya. Wajahnya.. ahh.. tidak AhRin, dia tidak tampan.
“Ani, hanya sedang..”
“Melamun?” potongnya.
“Ahh kau ini selalu tidak mau kalah, aku tidak..”
“Kau melamun.” Potongnya lagi.
“Euuuhh.. dasar namja pemaksa.” Aku bagkit dari dudukku dan hendak kembali ke ruang tamu. Tapi KyuHyun menarik tanganku dan otomatis wajahku berhadapan dekat dengan wajahnya.
Jantungku berdetak sangat cepat sekali. “Haaa, kau ini apa-apaan sih?”
“Jawab aku dulu! Kau melamun kan?” tanyanya masih memegangi tanganku.
Aku memanyunkan bibirku, dan KyuHyun langsung menggetok kepalaku.
“Awww..”
“Hahh dasar babo.” Katanya lalu pergi.
“Ahhhhhhhhh namja pemaksa. Huh aku bisa gila lama-lama jika ada bersamanya.” Keluhku lalu menendang-nendang kursi meja makan.
“Ehmm.. malam itu, kenapa kau menangis?” tanya Yesung.
“Ahh aniii, itu.. ehmm..”
Yesung menatap JeRim dekat-dekat, membuat JeRim sangat terkejut.
“Kau baru saja putus ya?” tanya Yesung.
“Mwo? Ba.. bagaimana..”
“Aku tahu.. terlihat.. jelas.. di wajahmu.. yang..” Yesung menutup mulutnya lalu menjauhkan wajahnya dari wajah JeRim.
“Mengapa kau tidak melanjutkan perkataanmu?” tanya JeRim bingung.
“Ani, hanya tiba-tiba saja.. aku.. ingin, batuk.. ya.. ahaha ohok ohok.. ekhmm.. aduh tenggorokanku gatal. Aku minum ya?” kata Yesung lalu mengambil segelas jus semangka yang tepat ada di atas meja.
“Ehh itu kan..”
“Tenang-tenang!! AhRin tidak akan..”
“Ahhhhh.. YESUNG OPPAAA.. ITU PUNYAKU..” aku langsung berlari menghampiri Yesung dan mengambil gelas jusnya.
“Hahh apa gelas ini belum ternodai?” tanyaku pada JeRim.
“Hehh maksudmu ternodai apa? Memangnya aku ini apa? Hah kau ini.” kata Yesung yang langsung memanyunkan bibirnya.
“Mian oppa, kau sih seenaknya saja mau meminum minuman orang.” Kataku.
Yesung bangkit dari duduknya dan hendak pergi.
“Kau mau kemana?” tanya JeRim.
Yesung langsung membalikkan badannya. “Malam ini di taman kota ada festival kembang api, kau mau.. datang.. bersamaku?” tanya Yesung sambil tersenyum.
“Huweee.. enak sekali, JeRim baru saja datang.. tapi dia di sambut hangat oleh Yesung oppa. Aku? Kyu.. kau memang menyebalkan.” Gumamku dalam hati.
“Kau mengajakku?” tanya JeRim ragu.
“Ne.” jawab Yesung sambil tersenyum.
“Ahaha.. apa kau butuh jawabannya sekarang?” tanya JeRim.
“Ehmm.. aniyo.. aku kasih kau waktu..” Yesung melihat jam tangannya. “2 jam!! Sampai jam 5 sore nanti.”
JeRim tertawa kecil. “Aku tidak mau menjawabnya.. nanti.”
“Lalu?”
“Ehmm.. aku mau ikut bersamamu nanti malam.” Jawab JeRim sambil tertunduk malu.
“Naege?” tanya Yesung tidak percaya.
JeRim mengangguk tersipu malu.
Yesung tersenyum lalu pergi meninggalkan ruang tamu.
Aku mendorong tubuh JeRim.
“Ahh, kau ini kenapa?” tanya JeRim kesal.
“Kau enak sekali.. huuu.. kau tahu tidak, siapa yang membuat dahiku seperti ini?”
“Siapa?” tanya JeRim.
Aku menjulurkan tangan, menunjuk ke arah Yesung pergi.
“Yesung oppa maksudmu?” tanya JeRim ragu.
Aku mengangguk sambil masih memanyunkan bibir.
“Ahh dia tidak sengaja mungkin? AhRin-ah, dia baik sekali ya?” kata JeRim sambil memeluk bantal di atas sofa.
“Huweeeee..”
Jam 5 sore..
“KyuHyun, AhRin.. dimana mereka?”
Aku masih berbaring di kasurku, dan JeRim memainkan PSP baruku.
TOK.. TOK.. TOK.. pintu kamarku diketuk.
“AhRin, kau di dalam?”
Aku bangun dari tidurku saat mendengar suara halmonie memanggilku.
“Neee..” aku membukakan pintunya.
“Ku kira kau sedang pergi.” kata halmonie.
“Ahaha aku hanya sedang berbaring. Ehm.. halmonie, temanku datang.” Aku melirik JeRim dan memanggilnya agar menghampiri tempatku berdiri.
“Annyeong.” Sapa JeRim sambil tersenyum.
“Ahh manis sekali, annyeong.” Jawab halmonie.
“Chonun Lee JeRim imnida. Annyeonghasimnika halmonie?” sapa JeRim lagi sambil membungkukkan badannya.
“Baik, ahh kau manis sekali. Kapan kau datang? Ikutlah makan malam bersama kami!!” kata halmonie.
Aku hanya tersenyum, memberi isyarat pada JeRim agar ia mau ikut makan malam bersamaku dan halmonie.
“Ne, kamsahamnida. Ehmm. Halmonie, bolehkan aku meenginap semalam disini?” tanya JeRim.
“Ne.” jawab halmonie sambil mengeluarkan senyuman keriputnya.
JeRim tersenyum.
“Aku tunggu di ruang makan!!” kata halmonie.
“Ne.” jawabku dan JeRim kompak.
“Kau yakin teman AhRin itu mau? Hei, aku belum melihat wajahnya.” Kata KyuHyun sambil memainkan game di komputernya.
“Dia yeoja yang kutemui saat hendak ke rumahmu beberapa hari yang lalu, tepatnya di taman kota. Pertama melihatnya, aku suka karena wajahnya yang lucu. Tapi sayang, tingkahnya malam itu sedikit aneh.” Jelas Yesung.
“Benarkah dia lucu? Apa aku boleh..” KyuHyun menghentikan kalimatnya dan melirik ke arah Yesung.
“Hei, Cho KyuHyun.. kau..” Yesung mulai panik.
“Ahaha, aniii.. sudah ada yang mengisi hatiku saat ini.” kata KyuHyun.
Yesung membulatkan matanya karena terkejut. Ia langsung menghampiri Kyuhyun yang sedang duduk dan langsung menatapnya tajam.
“Kau menemukan seorang yeoja yang pas? Ahh Tuhan, akhirnya kau pertemukan.. emmpphh..” KyuHyun menyumpal mulut Yesung dengan handuk olah raganya.
“Bwah.. Kyu.. ini menjijikan sekali.” Kata Yesung sambil melemparkan handuk olah raga KyuHyun.
“Aku.. tadi salah bicara.” Kata KyuHyun.
“Ahh jangan bohong kau!! Ayo ceritakan padaku!! Siapa yeoja itu?” kata Yesung membujuk.
“DIAM..”
“KyuHyun.” Panggil halmonie dari luar kamar.
“Halmonie datang, kau bersikap manislah padanya!” kata Kyuhyun sambil menatap Yesung.
“Ne, aku mengerti.” Jawab Yesung lalu mengikuti KyuHyun ke arah pintu kamar.
“Halmonie.” KyuHyun membungkukkan badannya.
“Yesung, kau datang? Ayo makan malam!! Aku tunggu kalian di ruang makan ya!!” kata halmonie sambil tersenyum.
“Ne, kamsahamnida halmonie.” Kata Yesung lalu membungkukkan badannya.
Halmonie tersenyum sambil menepuk punggung Yesung.
Jam 7..
“Ayo, pilih saja kalian mau makan malam dengan apa?!” kata halmonie sambil tersenyum manis pada kami berempat.
Kami pun memilih makanan yang ingin kami makan. Makan malam yang sangat menyenangkan karena JeRim ada di rumah halmonie untuk bermalam.
Makan malam pun selesai..
“Halmonie, di taman kota ada festival kembang api. Kami mau kesana, apa halmonie mau ikut?” tanya Yesung.
Aku dan KyuHyun langsung melirik ke arah Yesung. “KAMI?”
“Ne, kalian.. tidak mau ya? Ahh kalian payah.” Kata Yesung.
“Ahaha kalian saja yang kesana!! Aku ingin istirahat, aku ke kamar dulu ya?” halmonie pun pergi dari ruang makan menuju kamarnya.
Kami berempat bangkit dari tempat duduk dan berbungkuk padanya.
Setelah halmonie masuk kedalam kamarnya..
“Oppa, siapa bilang aku mau ikut?” tanyaku sinis.
“Aaaku.” Jawab JeRim, lalu merangkulku.
“Aku tidak ikut.” Kata KyuHyun, dan hendak pergi. Tapi..
“Eits, mau kemana? Kau temani aku Kyu!! Kau harus ikut ke taman kota!! Jika kau tidak ikut, kita musuhan.” Kata Yesung.
KyuHyun mengerutkan wajahnya.
“Sudah siap semua, berarti sekarang juga kita berangkat. Ehmm.. Kyu..”
“Berhenti memanggilku Kyu!!” kata KyuHyun dengan nada kesal menatap Yesung sahabatnya.
“Ne, kau yang bawa mobil ya? Ehehe..”
“Heuuhh menyusahkan sekali kau.” Keluh KyuHyun.
“Kau ini, aku kan malas ikut ke taman kota. Lebih enak di kamar, memainkan komputer atau apalah..” keluhku sambil memainkan tali jaket.
“Ahh sudah diam, di taman kota lebih menyenangkan di bandingkan kau hanya diam di kamar.” Kata JeRim.
Aku memanyunkan bibirku.
Beberapa menit kemudian sampailah kami di taman kota. Sangat ramai sekali disana, mereka orang-orang yang menunggu kembang api diluncurkan.
“Huuu, kalau tahu sedingin ini.. aku pakai jaket yang lebih tebal.”
“AhRin-ah, aku mau beli kopi bersama Yesung dulu ya?” JeRim mengedipkan sebelah matanya ke arahku.
“Ne, sana pergi bersenang-senang.” Teriakku, lalu bergumam “dan aku diam disini sendirian. Hahh menyebalkan sekali.”
Aku duduk di sebuah bangku sambil menatap keramaian di taman kota. Banyak sekali anak-anak yang berlarian kesana-kemari.
Tiba-tiba seseorang duduk di sebelahku dan langsung menarik tangan kananku.
“Eehh.. Kyu?” aku menatapnya heran.
“Kau bilang kau kedinginan kan?” tanya KyuHyun sambil melirikku.
“Ne, tapi.. tidak usah!!” aku menarik tangan kananku yang KyuHyun pegang.
“Aku tidak mau jika halmonie marah.” KyuHyun kembali menarik tanaganku.
“Apa maksudmu? Tidak usah!! Kau ini memaksa sekali ya?” kataku sambil kembali menarik tanganku.
“Sudah diam saja!! Jika kau pingsan karena kedinginan bagaimana? Halmonie nanti memukulku, kau menurutlah padaku!!” KyuHyun kembali menarik tangan kananku dan memasukkan tanganku kedalam saku mantelnya.
“Heuuhh menyebalkan sekali kau ini.” keluhku.
KyuHyun menggeser duduknya, lalu ia merangkulku.
“Hehh apa-apaan kau ini? Kau mau ku tendang? Belum pernah merasakan tendanganku kan?” kataku sambil berusaha melepaskan rangkulannya.
KyuHyun melirikku, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“Apa-apaan ini? Dia benar-benar menyebalkan sekali, apa maksudnya mendekatkan wajahnya seperti ini? Huwaaa dia mau apa?” gumamku dalam hati.
“Ahhhhhhhhh..” aku mendorong wajahnya.
“Kau ini kenapa?” KyuHyun mengerutkan dahinya.
Aku bangkit dari dudukku dan menjulurkan tangan kanan ke arahnya. “Kau mau apa? Kau..”
“Itu, di pipimu. Aku hanya ingin membersihkannya.” Jawab KyuHyun dengan santainya.
Aku memegang pipiku, dan ternyata disana ada potongan benang yang berasal dari jaketku. Maklum jaket baru..
“Hahh kau ini.” KyuHyun bangkit dari duduknya dan hendak pergi.
“Kau mau kemana?” tanyaku.
“Bukan urusanmu kan? Lagi pula aku bosan melihat tampangmu.” Kata KyuHyun dengan dinginnya.
“Euuuhhh..” aku mendekatinya dan menatap wajahnya dengan tatapan marah.
“Wae?” tanya KyuHyun dingin.
“KAU..” aku menjulurkan tangan kananku ke arahnya. Tapi, ia memegang tanganku lalu mencium pipi kiriku.
“Mwo? Ahh kau ini menyebalkan sekali.” Aku memukul-mukul lengannya.
Dia hanya bisa tersenyum licik melihat tingkahku, lalu pergi.
“A.. aahh.. eh..” JeRim kelihatannya sangat kesulitan membawa 2 gelas kopi panas.
“Gwenchana?” tanya Yesung.
“Kita.. ehh.. duduk dulu ya oppa? Ini panas sekali.” Kata JeRim.
“Baiklah.” Jawab Yesung sambil tersenyum.
Mereka berdua duduk di sebuah bangku.
“Ini.” Yesung menjulurkan satu gelas kopi pada JeRim. “Minumlah!! Mumpung masih panas.” Kata Yesung.
“Ehehe gomawo.” Kata JeRim sambil tersenyum.
Yesung dan JeRim saling diam sesaat.
“Ehmm, kau.. kau baru lulus SMA ya?” tanya Yesung.
“Ne.” jawab JeRim.
“Kau mau melanjutkan sekolah kemana?” tanya Yesung sambil mendekatkan duduknya lebih dekat dengan JeRim.
“Aku tidak tahu, aku masih bingung.” Jawab JeRim.
“Bersekolah di sekolahku saja! Aku janji.. akan menjagamu.” Kata Yesung aneh.
“Mwo? Me.. menjagaku?” tanya JeRim kaget.
“Ne, hmm.. JeRim..” Yesung berusaha memberanikan diri menatap JeRim.
“Wae?” tanya JeRim bingung.
“Kau.. kau tahu tidak? Pertama kita bertemu, kita bertemu disini. Ingat tidak?” tanya Yesung.
“Hmm..” JeRim berusaha mengingatnya. “Ahh ne, kita bertemu disini untuk pertama kalinya.”
“JeRim.. ehmm.. kau mau tidak menjadi kekasihku?” tanya Yesung.
JeRim yang sedang meminum kopinya, langsung terbatuk-batuk dan langsung melirik Yesung.
“Lupakan!! Kau tak usah menjawabnya!! Aku tahu kau akan menjawab apa, aku tahu ini sangat tiba-tiba sekali. Tapi..”
“Yesung oppa.” Panggil JeRim.
Yesung langsung melirik JeRim. Dan JeRim langsung memberi ciuman di pipi kiri Yesung.
“Mwo?” Yesung terkejut.
“Kau tahu kan aku akan menjawab apa?” kata JeRim lalu pergi sambil tersenyum malu.
Yesung memegang pipinya dan langsung tertawa terbahak-bahak karena ulah JeRim tadi.
“JERIM, AKU TAHU KAU AKAN MENJAWAB APA. GOMAWOOO.. chagiya..”
JeRim mebalikkan badan dan tersenyum tersipu malu.
“Kau kenapa?” tanya seseorang yang sejak tadi berdiri di belakang Yesung.
“Kyu.. Hyun?” tanya Yesung.
“Ne, kau kenapa?” tanyanya lagi.
“Ani, hei kau tahu tidak? Padahal aku baru kenal dengannya, tapi aku sudah merasakan adanya kemisri di antara kita.” Jelas Yesung.
“Yang kau maksud siapa? JeRim?” tanya KyuHyun bingung.
“Neee, siapa lagi? Kau sendiri?” tanya Yesung.
“Waeo?” tanya KyuHyun.
“Sudah menyatakan cinta atau belum?” tanya Yesung yang langsung memukul kepala KyuHyun.
“Belum.. ehmm.. sudah malam. Aku pulang ya?” kata KyuHyun berusaha mengelak.
“Ehh tapi kembang apinya? KyuHyun, sayang jika kau melewatkannya.” kata Yesung.
“Iya juga, ya sudahlah aku disini dulu saja. Hei itu kopi siapa?” tanya KyuHyun.
“Ahh ini untukmu dan AhRin, tapi sepertinya JeRim lupa memberikannya padamu dan AhRin, dia terlanjur malu padaku. Ahahaha..” kata Yesung.
“Biar kuberikan pada AhRin.” Kata KyuHyun lalu mengambil 2 gelas kopi.
“AhRin.”
Aku menengok ke belakang dan melihat Kyuhyun yang sudah berdiri disana.
“Ini, untukmu.” Kata KyuHyun sambil menjulurkan 1 gelas kopi untukku.
“Gomawo.” Kataku pendek.
KyuHyun duduk di sebelahku dan melirik ragu ke arahku.
“Wae?”
“Ani.” Jawabnya pendek.
“Ehmm.. soal yang tadi..”
“Lupakan saja!!” kata KyuHyun.
“Ya sudahlah.” Kataku lalu meminum kopinya lagi.
“Kau tahu tidak alasanku memaksamu?” tanya KyuHyun.
Aku meliriknya lalu menggelengkan kepalaku.
“Karena aku..”
Saat KyuHyun mau melanjutkan kalimatnya, JeRim dan Yesung datang.
“Kyu, aku dan kekasih baruku..”
“Kekasih?” tanyaku terkejut.
“Ne, JeRim sudah resmi menjadi kekasihku. Ehmm.. malam ini juga, ahahaha..” jelas Yesung.
“Lanjutkan!” kata KyuHyun.
“Aku dan JeRim, mau ke dekat air mancur ya? Kau tahu kan, kembang apinya disana lebih jelas.” Kata Yesung.
“Ne.” jawab KyuHyun pendek.
“Nanti.. jangan tinggalkan aku ya!!” kata Yesung. Dan JeRim hanya mengeluarkan senyuman manis saja.
“Ne.” jawab KyuHyun lagi.
Lalu mereka berdua pun pergi dengan bergandengan tangan.
Setelah mereka menghilang, KyuHyun melirikku.
“Kau mau melanjutkan kalimatmu yang tadi?” tanyaku dingin.
“Aniyo.” Jawab KyuHyun lalu bangkit.
“Kyu!” aku memegang tangannya. “Karena aku.. apa?” tanyaku penasaran.
KyuHyun menatapku lalu tersenyum. “Penting?”
“Ahh kau ini, memang namja menyebalkan.” Keluhku lalu melepaskan tangannya.
“AhRin-ah.” KyuHyun mendekatkan wajahku ke wajahku.
“A.. apa? Kau mau apa Kyu?” tanyaku panik, karena wajah KyuHyun semakin dekat.
“Saranghae.” Katanya lalu tersenyum.
“Mwo?” aku terkejut.
“Tidak ada siaran ulang.” Katanya lalu pergi.
Aku tersenyum dan tertunduk malu. “Ahaha ternyata.. ahh aku jadi malu."
The End..
Mianhae FFnya gj, soalnya buat FF itu hobby saya. Mohon kritik dan sarannya ehehe, kamsahamnida n_n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar