Author : Sarah Ariyanti
Chapter 2 of 8
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Kim Hari
- Lee Hyukjae
- Kim Taeyeon
- Zhoumi a.k.a Jumyuk
~Happy Reading~
Di kedai ice cream..
“Kau mau pesan rasa apa?” tanya Hyuk.
Hari diam tidak menjawab.
“Hehh, kau bisa bicara tidak?”
Hari tetap diam.
“Heuhh memang yeoja menyebalkan.” Kata Hyuk.
“Kau juga namja yang menyebalkan.” Kata Hari yang mulai angkat bicara.
“Rupanya.. kau bisa bicara?” kata Hyuk.
“Huhh memang benar-benar namja paling menyebalkan di dunia kau.” Kata Hari.
“Ayolah, waktu kita hanya sedikit di kedai ice cream ini. aku harus buru-buru pulang.” Kata Hyuk.
“Hehh memangnya siapa yang menyuruhmu mengajakku kesini hah? Dasar babo.”
Hyuk terdiam, dalam hatinya : “benar juga ya, apa yang dia bilang.”
“Hari.. aku sudah berusaha baik padamu. Kau masih saja galak padaku, apa kau tidak suka damai hah?” kata Hyuk.
“Tidak denganmu.” Jawab Hari.
“Heuhh.. sekarang cepat sebutkan ice cream rasa apa yang mau kau pesan!” kata Hyuk.
Hari terdiam dan berpikir.. lalu..
“Cokelat.”
“Baik, tunggu disini! Akan aku pesankan dulu.” Kata Hyuk.
Hari menganggukan kepalanya.
Beberapa menit kemudian ice cream datang.
“Ini punyamu, rasa cokelat kan?” kata Hyuk sambil memberika ice cream untuk Hari.
“Ne.”
Mereka pun memakannya. Hari memakan ice creamnya dengan perlahan, ia harus tetap menjaga imagenya didepan Hyuk.
Dalam hati Hari : “ice creamnya tidak terasa jika dimakan pelan-pelan. Tapi jika aku memakan ice creamnya seperti kebiasaanku dirumah, bagaimana? Nanti yang ada namja menyebalkan ini mentertawaiku.”
Hari bingung.
“Wae?” tanya Hyuk.
“A.. a.. aniyo..”
“Aku tidak yakin, kau terlihat gelisah.” Kata Hyuk.
“Aniyo.”
“Ahh ya sudahlah, terserah kau saja!”
Setelah berpikir panjang, akhirnya Hari memutuskan untuk memakan ice cream seperti kebiasaanya di rumah. Hyuk yang melihatnya sangat terkejut.
“Ahh enak sekali ice creamnya.” Kata Hari.
Hyuk memangapkan mulutnya.
“Wae?”
“Ice creammu.. cepat sekali habisnya.” Kata Hyuk.
Hari tersenyum bangga.
Hyuk yang menatap Hari menyadari di daerah mulutnya ada banyak cokelat.
“Dasar anak kecil.” Gumam Hyuk sambil mengeluarkan sapu tangan dari saku jaketnya.
“Waeo? Kau tadi bilang apa?” tanya Hari.
“Kau mau tahu?” tanya Hyuk.
“Ne.” jawab Hari.
“Mendekat!”
“Hehh untuk apa aku harus mendekat?” tanya Hari bingung.
“Mau tahu tadak?” tanya Hyuk.
“Ne.”
“Ya sudah, mendekatlah!” kata Hyuk.
“Baiklah.” Akhirnya Hari pun mendekat pada Hyuk.
“Waeo?” tanya Hari.
Tiba-tiba Hyuk mengelap mulut dan pipi Hari yang terkena ice cream cokelat tadi.
Hari bingung, kali ini dia hanya bisa diam. Dalam hati : “sebenarnya dia orang baik atau bukan?”
“Ini yang ingin ku beritahu, banyak bekas ice cream di sekitar mulutmu.” Kata Hyuk sambil terus mengelapnya.
Hari langsung mengambil sapu tangan yang Hyuk pegang.
“Aku bisa mengelapnya sendiri.” Kata Hari.
Hyuk hanya bisa tersenyum.
Jam 5 sore. Hari dan Hyuk pun hendak pulang. Tapi..
“Hujan?”
“Ne, terpaksa kita harus menunggu dulu sampai hujannya reda.” Kata Hyuk.
“Huft, padahal aku ingin cepat-cepat pulang.”
“Memangnya aku tidak?” kata Hyuk.
Hari diam, tubuhnya terasa menggigil.
“Dingin sekali.” Katanya.
Hyuk melirik ke arahnya, “kau kedinginan?”
Hari mengangguk jujur.
Hyuk langsung melepaskan jaket yang ia pakai, dan memakaikannya ke tubuh Hari.
Hari hanya bisa menatap wajah Hyuk yang serius memakaikannya jaket.
“Masih dingin?”
Hari menggelengkan kepalanya, “gomawo.”
Hyuk tersenyum manis.
Setelah beberapa menit..
“Yeheee hujannya reda, ayo kita pulang!” teriak Hari.
“Ne.”
Karena Hari terlalu bersemangat, ia berlari kecil dan terpeleset. Ya karena jalanan memang masih sangat licin.
Hyuk yang melihatnya langsung saja berlari menghampiri Hari, dan menangkapnya. Hyuk berhasil menangkap Hari sebelum ia terjatuh. Tapi Hari memegang lengan jas yang menyelimuti kemejanya dan robeklah lengan jas itu, karena tertarik oleh Hari.
“Hooo.. mianhae..”
Hyuk melihat lengan jasnya, dan ia tersenyum kecil.
“Gwenchana.” Katanya.
Hari langsung membungkukkan badannya, ia tidak tahu harus bilang apa lagi untuk meminta maaf pada Hyuk karena merobekan jas sekolahnya.
“Sudahlah! Lebih baik sekarang kita pulang! Ayo masuk kedalam mobil!” kata Hyuk.
Hari pun masuk kedalam mobil.
Sepanjang perjalanan Hari terdiam. Wajahnya murung, kali ini ia sudah melakukan kesalahan dua kali. Yang pertama pada Dongsub dan sekarang pada Hyuk.
Hyuk melirik ke arahnya, “kau kenapa?”
Hari meliriknya, tapi ia tidak menjawab apa-apa.
“Hah aneh sekali ya jika melihatmu diam seperti itu.” Kata Hyuk.
Kali ini Hari tidak merasa kesal sama sekali, ia terus saja terdiam.
“Hehh mengapa kau diam?”
“Mian, aku merobekkan lengan jas sekolahmu.” Kata Hari sambil menundukkan kepalanya.
“Hahh sudahlah lupakan! Ini bukan masalah bagiku.”
“Memang bukan masalah bagimu, tapi ini masalah bagiku.” kata Hari.
Hyuk terdiam, ia bingung dengan sikap Hari kali ini.
“Hehh yeoja galak sepertimu tidak pantas merasa bersalah seperti itu.” Kata Hyuk.
“Huhh kau tetap saja menyebalkan.” Kata Hari, lalu ia memanyunkan mulutnya.
“Ahahaha..” Hyuk tertawa.
“Mengapa tertawa?”
“Mukamu lucu.” Kata Hyuk.
Hari tersenyum.
“Jadi.. rumahmu dimana?”
“Tak perlu mengantarku sampai rumah. Turunkan saja aku di pertigaan waktu itu!” kata Hari.
“Hei, jika kau diculik bagaimana? Nanti aku harus bertanggung jawab.”
“Dasar babo, aku sudah besar. Aku tidak akan diculik.”
Hyuk terdiam dan berpikir sejenak.
“Benar juga ya? Memang ada orang yang mau menculikmu?”
“Ihh..”
“Ahahahaha..”
Di pertigaan..
“Sampai.”
“Gomawo, hari ini kau sudah mentrakitirku ice cream. Dan lengan jasmu..” belum sempat Hari mnenyelesaikan perkataannya, Hyuk sudah memotongnya.
“Sudahlah, aku masih punya jas yang lain.” Kata Hyuk.
“Tapi tetap saja aku salah, ahh bagaimana kalau aku menggantinya?” tanya Hari.
“Tidak usah. Sudah, turun sana! Sudah sore.” Kata Hyuk.
“Ohh jadi kau mengusirku?”
“Ehh aniyo, maksudku bukan begitu..”
“Gwenchana.. sudah ya, aku turun. Sampai besok!!!” kata Hari.
Hyuk tersenyum.
Malam di rumah Hari..
“Dongsub, aku tidak tahu apa dia itu baik atau tidak.” Kata Hari yang sedang bertelepon dengan Dongsub.
“Memangnya kenapa? Ayo ceritakanlah semuanya!” kata Dongsub.
“Tadi, dia mengajakku makan ice cream. Lalu ia membantuku saat aku hampir terjatuh.”
“Sebentar! Siapa yang sedang kau ceritakan?” tanya Dongsub bingung.
“Ahh Dongsub.. kukira kau tahu siapa yang kumaksud.” Keluh Hari.
“Mian chingu, jadi siapa?”
“Hyukjae.”
“Waeo? Hyukjae.. anak baru itu?” tanya Dongsub dengan nada terkejut.
“Ne.”
“Wahaha jadi tadi pulang sekolah, kau berkencan dengannya? Bagaimana bisa? Kau bilang..”
“DONGSUB~SHI.. AKU TIDAK BERKENCAN DENGANNYA.” Teriak Hari.
“Hari~shi.. BISA TIDAK KAU KECILKAN VOLUME SUARAMU??” teriak Dongsub.
“Mian, kau sih menuduhku seenaknya saja.”
“Kalau bukan kencan, apa namanya?”
“Aniyo.. ahh kau tidak mengerti. Jadi..” saat Hari mau bercerita, seseorang mengetuk pintu kamarnya.
“Dongsub, sudah dulu ya? Sepertinya Taeyeon eunnie datang. Aku belum makan malam.” Kata Hari.
“Yahhh padahal kau belum selesai bercerita. Ya sudahlah.. daahh..”
Telepon pun terputus.
“Hari.. Hari..”
“Ne.”
“Ayo makan malam dulu!” teriak Taeyeon dari luar kamar.
“Ne eunnie, aku segera datang.” Teriak Hari.
Di ruang makan..
“Ekhmm.. Taeyeon apa kekasihmu bisa datang makan malam malam minggu ini?” tanya ayah tiba-tiba.
“Ne, dia pasti datang ayah.”
Hari hanya bisa diam mendengarkna pembicaraan ayah dan eunnienya.
Setelah makan malam selesai..
“Ayah, Hari ke kamar dulu ya?”
“Ne.”
“Taeyeon eunnie, ikut Hari sebentar yuk!” kata Hari sambil menarik tangan eunnienya.
“Ada apa?”
“Eunnie, mengapa tidak cerita padaku?”
“Cerita apa?”
“Eunnie sudah mempunyai kekasih.”
“Oahahaha.. tadinya ini mau kujadikan kejutan. Tapi ayah keburu bertanya, jadi sekarang bukan kejutan lagi.” jelas Taeyeon.
“Ohhahahahaha kukira eunnie memang tidak mau bercerita padaku. Ahh sudah ya, aku ke kamar dulu.” Kata Hari lalu pergi.
Taeyeon mengangguk sambil tersenyum.
Di rumah Jumyuk sepupu Hyuk..
“Hei bagimana sekolahmu?” tanya Jumyuk.
“Menyebalkan sekali, di hari pertama aku sudah mendapat hukuman.” Keluh Hyuk.
“Wahhh selamat ya. Ahaha..”
“Ohh kau meledekku hah?” kata Hyuk kesal.
“Aniyo.. mianhae..”
“Huhh aku bertemu seorang yeoja yang menyebalkan, tapi..”
“Tapi.. kau menyukainya ya?” goda Jumyuk.
“Hei, aku tidak bilang begitu. Ahh kau ini bisanya meledekku saja.”
“Baiklah, tapi apa?”
“Ahh sudahlah lupakan! Aku mau belajar dulu, kau urus saja pekerjaanmu! Oh iya, besok siang aku mampir ke restoranmu ya?”
“Ne.” jawab Jumyuk.
Pagi pun tiba..
TOK.. TOK.. TOK.. “Hari.” Teriak Taeyeon dari luar kamar.
Hari langsung membukakan pintu, “ne eunnie?”
“Ada yang mencarimu di luar.”
“Siapa?”
“Seseorang, lihat saja sendiri!” kata Taeyeon.
“Ahh eunnie, ya sudah bilang padanya sebentar lagi aku kebawah.” Kata Hari.
Taeyeon mengangguk.
Setelah Hari siap dengan seragam sekolah dan tasnya, ia pun turun menuju ruang tamu. Melihat siapa orang yang mencarinya.
“Hyuk?”
Hyuk yang sedang duduk langsung bangkit dan menyapa Hari.
“Mau apa kau? Dan tau dari mana alamat rumahku hah?”
“Memang benar-benar yeoja galak kau. Mau berangkat sekolah bersama tidak?” kata Hyuk.
“Tidak.”
“Ohh ya sudah. Jangan harap aku akan memaafkanmu karena kejadian kemarin ya!” kata Hyuk mengingatkan Hari akan lengan jasnya yang robek.
“Omona~”
“Jadi?”
“Baiklah, aku akan berangkat sekolah bersamamu.” Kata Hari.
Hyuk tersenyum, “ohh jangan lupa bawa jaketku yang kemarin kau pinjam ya!”
“Hehh aku tidak meminjamnya, kau yang memberikannya padaku.” Kata Hari.
“Terserah saja, yang pasti jaketku harus kembali.”
“Ne.”
Setelah siap, Hari berpamitan pergi pada ayah dan eunnienya. Lalu Hari pun pergi sekolah bersama Hyuk.
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar