Selasa, 26 Juli 2011

Why I Like You? // Part.5

Author : Sarah Ariyanti
Chapter 5 of 8
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Kim Hari
- Lee Hyukjae
- Kim Taeyeon
- Zhoumi a.k.a Jumyuk


~Happy Reading~

Mobil Hyuk berhenti tepat didepan rumah Hari. Saat ia melirik ke arah Hari..
#GUBRAK
“Dia tidur? Ahh menyusahkan sekali yeoja ini.” keluh Hyuk.
Hyuk berusaha membangunkan Hari, tapi Hari tidak bangun-bangun. Mungkin karena ia kecapean.
“Aduuhh bagaimana ini?” Hyuk kebingungan sendiri.
Tiba-tiba muncul sebuah ide di benaknya, “aha.. apa aku gendong saja dia?”
Setelah berpikir panjang, akhirnya Hyuk pun menggendong Hari.
Sampai didepan pintu rumah, Hyuk menekan belnya. #TING.. TONG..
Seseorang membukakan pintunya, ia bi Jebyung pembantu rumah Hari. Saat ia melihat Hari digendong oleh Hyuk, ia langsung berteriak..
“NONA HARI, IA KENAPA? APA IA PINGSAN? KAU APAKAN NONA HARI?” sambil sedikit memukul Hyuk.
“Awww.. dia tidak pingsan. Dia hanya tertidur.” Jelas Hyuk.
“Haahhh kukira ia pingsan.” Bi Jebyung menghembuskan nafas lega.
Hyuk keberatan menggendong Hari.
“Apa bibi bisa menggendong Hari?” tanya Hyuk bodoh.
“Aduuhh tuan, aku ini seorang wanita tua. Aku tidak bisa menggendong nona Hari.” Katanya.
“Ahh terpaksa aku yang menggendongnya kedalam. Antarkan aku ke kamar Hari!” kata Hyuk.
“Baik tuan.”

Sampailah mereka di kamar Hari. Hyuk membaringkan Hari di atas tempat tidur, dan ia pun menyelimutinya.
“Aku akan membuatkan tuan teh dulu.” Kata bi Jebyung.
“Ne, gomawo.” Jawab Hyuk sambil tersenyum.
Bi Jebyung pun langsung keluar dari kamar Hari dan pergi menuju dapur untuk membuatkan teh.
Hyuk berdiri menatap Hari yang sedang tertidur.
“Hah yeoja jelek ini ternyata lucu jika sedang tertidur.” katanya berbicara sendiri.
Tiba-tiba..
“Tuan Hyuk, teh hangatnya sudah jadi.” Teriak bi Jebyung dari bawah.
Hyuk pun langsung meninggalkan Hari yang sedang tertidur lelap. Dan ia pun langsung menuruni tangga menuju ruang tamu untuk meminum teh yang bi Jebyung buat.
“Tehnya enak.” Kata Hyuk.
Bi Jebyung hanya tersenyum mendengar pujian dari Hyuk. Setelah menghabiskan tehnya..
“Aku harus pulang, sudah sore.” Kata Hyuk.
“Baiklah, hati-hati dijalan tuan!” kata bi Jebyung.
Hyuk tersenyum manis, ia pun memasuki mobilnya dan pulang.
Setelah menutup pintu, bi Jebyung bergumam.. “tampan sekali kekasih nona Hari itu.” (kekasih???)

Malam itu, ayah dan Taeyeon sudah berada di rumah. Hari yang baru bangun dari tidurnya dikejutkan oleh suara Taeyeon yang sedang bertelepon dengan kekasihnya.
“Kau datang kerumahku ya malam ini!” kata Taeyeon.
Hari menguping melalui celah pintu kamar.
“Ahh aku lupa, ini kan malam minggu. Taeyeon eunnie pasti mengundang kekasihnya karena permintaan ayah waktu itu. Sudahlah, aku tidak mau ikut campur. Lebih baik aku mandi saja.”
Hari pun pergi menuju kamar mandi.

Di meja makan sudah tersaji banyak makanan. Dan semuanya itu dibuat oleh Taeyeon.
“Ayah, kekasihku akan datang jam 8.” Kata Taeyeon memberitahu ayahnya.
“Waahhh ayah sudah tidak sabar ingin bertemu dengan keksihmu itu.” Kata ayah.
Taeyeon hanya tersenyum.

“Don't say no, no, no, no, no Just say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah And we'll go, go, go, go, go If you're ready, like I'm ready.” Hari benyanyi-nyanyi di dalam kamar mandi.
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi diketuk. Hari langsung berhenti bernyanyi.
“Siapa?” tanyanya.
“Ini aku Hari.” Teriak Taeyeon.
“Ohh ada apa eunnie?” tanya Hari.
“Kita makan malam bersama ya! Sekalian.. aku akan memperkenalkan kekasihku padamu.” Kata Taeyeon.
“Ne eunnie.” Jawab Hari.
Hari pun melanjutkan mandinya.

Setelah siap, semuanya berkumpul di ruang makan. Hari kelihatannya sudah sangat lapar, ia sudah tidak nyaman duduk. Kelihatannya ia ingin langsung saja melahap makanan yang berada diatas meja makan. Tapi sayangnya, ia tidak bisa. Karena harus menunggu kekasih Taeyeon datang.
Hari melihat jam tangannya, “aduuhh eunnie, mengapa keksihmu belum juga datang? Perutku sudah lapar.” keluhnya.
“Sabarlah Hari! Sebentar lagi juga datang.” Kata taeyeon.
Hari hanya bisa menunggu, saking bosannya ia memainkan PSP di meja makan. (tidak sopan)
Beberapa menit kemudian..
#TING.. TONG..
Taeyeon langsung saja berlari menuju pintu. Saat ia membuka pintunya ia sangat terkejut, seseorang menjulurkan setangkai bunga mawar putih.
“JUMYUK.” Teriak Taeyeon dan langsung memeluknya.
Jumyuk tersenyum. (ohh jadi kekasih Taeyeon itu Jumyuk)
Taeyeon melepaskan pelukannya, “aku senang kau datang.”
“Hahh dadaku berdetak sangat cepat. Apa aku sudah rapih?” tanya Jumyuk.
“Sudah, ayo masuk!” ajak Taeyeon sambil memegang tangan Jumyuk.
“Ayah.” Panggil taeyeon sambil menuntun Jumyuk.
Jumyuk terus saja merapikan tatanan rambutnya, ia tidak mau terlihat jelek didepan calon mertua. (calon mertua??)
“Wah wah wah, akhirnya datang juga. Silahkan duduk!” kata ayah dengan nada senang.
Hari terus saja memainkan PSPnya, ia tidak sadar kekasih Taeyeon sudah datang. Taeyeon melepaskan pegangan tangannya dan langsung menghampiri Hari yang sedang serius.
“Hari, kekasihku sudah datang.” Bisiknya.
“Ohh yaaa..” kata Hari, tapi tatapannya tetap tertuju pada PSPnya.
Taeyeon langsung saja menginjak kakinya karena kesal.
“Awww.. EUNNIE..” Hari mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang datang. Hari merasa aneh, wajah kekasih Taeyeon..
“Sepertinya aku tahu kau?” kata Hari.
Hari langsung saja menghampiri Jumyuk. Dan Jumyuk tersenyum padanya.
“Kau yang menabrakku di taman kota waktu itu kan?” Hari bertanya-tanya.
“Ne, chonun Jumyuk imnida.” Katanya sambil menjulurkan tangan.
“Chonun Hari imnida.” Jawab Hari dengan senyum terpaksa.
Dalam hatinya : “jadi.. namja tampan ini milik Taeyeon eunnie??? Huwaaa rasanya aku ingin menangis.”
“Sudah, ayo kita makan malam! Kalian pasti sudah lamapr.” Kata ayah.
Mereka pun memulai makan malamnya.

Setelah makan malam selesai, ayah Hari langsung mengajak Jumyuk berbicara di taman belakan rumah. Taeyeon membereskan semua piring, mangkuk, gelas yang ada diatas meja makan dibantu oleh bi Jebyung. Hari hanya bisa diam, duduk di sofa meratapi nasibnya yang tidak baik.
“Jadi bagaimana dengan perasaanku? Aku kan menyukai Jumyuk oppa.” Gumamnya.
Tiba-tiba Taeyeon datang menghampiri.
“Kau kenapa?” tanyanya.
“Ahh eunnie? Aku tidak apa-apa.” Kata Hari sedikit terkejut karena kedatangan taeyeon yang tiba-tiba.
“Kau jangan bohong, pasti ada sesuatu yang membuatmu melamun sambil cemberut begitu. Ayo cerita!” kata Taeyeon.
Hari bingung, ia menyukai Jumyuk tapi ia tidak mau memberitahu eunnie yang ia sayangi. Rasanya tidak tega.
“Hari, mengapa diam?” tanya Taeyeon.
“Ahh aku tidak diam.” Kata Hari.
Taeyeon mengerutkan dahinya karena bingung.
Hari juga bingung harus bilang apa, dalam hatinya : “apa aku harus merelakan perasaanku pada Jumyuk demi kebahagiaan Taeyeon eunnie? Hari kau pasti bisa melakukannya.”
“Tuh kan, kau diam.” Taeyeon mulai protes.
“Eunnie, aku ingin cerita. Tapi aku berharap eunnie tidak marah ya?” kata Hari mulai angkat bicara.
“Tentu Hari, ayo ayo ceritakan padaku!” kata Taeyeon.
Hari pun menceritakan semuanya. “……………………”
“Dan aku.. menyukainya.” Kata Hari ragu.
Taeyeon terdiam, berpikir sejenak. Tapi..
“Ahahahahahahaha..”
Hari melirik Taeyeon, “mengapa eunnie tetawa?”
“Kau lucu sekali, Hari dengar! Wajar saja jika kau menyukainya, dia memang tampan. Jika kau memang benar-benar menyukainya, aku akan merelakannya untukmu.” Kata Taeyeon.
“Ahh eunnie, itu sangatlah tidak mungkin. Jangan bercanda! Dan tidak mungkin juga bagiku untuk merebutnya darimu.” Kata Hari.
“Hari.. dia orang yang sangat baik.”
“Aku tahu dia baik, Taeyeon eunnie janganlah mengalihkan pembicaraan! Aku akan mendoakan kalian semoga kalian bisa hidup bahagia.” Kata Hari lalu pergi ke kamarnya.
Taeyeon bingung harus mengatakan apa pada Hari. Ia juga sangat mencintai Jumyuk.
“Semoga kau bisa menerimanya Hari.” Kata Taeyeon.

Malam semakin larut, Jumyuk dan ayah sudah membicarakan semuanya.
“Aku harus pulang, sudah malam.” Kata Jumyuk.
“Baiklah, senang bisa bertemu denganmu. Kapan-kapan makan malamlah lagi disini.” kata ayah Hari.
“Tentu.”
Jumyuk pun berjalan menuju pintu depan, Taeyeon menunggunya disana.
“Aku harus pulang chagiya.” Kata Jumyuk.
“Aku antar sampai gerbang.” Kata Taeyeon.
Di dekat mobil hitam milik Jumyuk, mereka berbicara. Taeyeon menceritakan apa yang Hari bilang pada Jumyuk. Jumyuk hanya bisa tersenyum.
“Dia terlalu kecil bagiku.” katanya.
Taeyeon hanya diam.
“Sudahlah jangan pikirkan adikmu! Ayahmu menganjurkan kita agar segera menikah.” Jelas Jumyuk.
“Waeo?” Taeyeon terkejut.
“Heem.”
“Ahh terserah saja. Aku akan menerima apa pun keputusan yang kalian ambil.” Kata Taeyeon sambil tersenyum manis.
Jumyuk mengusap kepalnya. “Aku pulang dulu ya?”
“Ne.” jawab Taeyeon.
Sebelum pulang, Jumyuk mencium kening Taeyeon dengan penuh perasaan. Dan ia pun masuk kedalam mobil, lalu pulang.

Di dalam kamar..
“Dasar babo.” Hari berbicara sendiri sambil memukul gulingnya.
Ia terdiam sejenak untuk berpikir.
“Ahhhhhh..” teriaknya.
Bi Jebyung yang mau mengantarkan susu ke kamar Hari terkejut saat mendengar ia berteriak.
“Nona tidak apa-apa?” tanyanya dari luar kamar.
“Aniyo..”
“Ini susu cokelatnya.” Kata bi Jebyung.
“Tidak nafsu, simpan saja lagi di dapur!” teriak Hari.
“Baik nona.” Bi Jebyung pun membawa susunya pergi.
“Ahh lebih baik aku tidur. Besok aku akan mengajak Dongsub jogging.” Kata Hari, lalu ia pun tidur.

Pagi sekali Hari bangun, padahal jam alarmnya belum berbunyi. Ia memakai celana dan kaos joggingnya, rambutnya ia ikat keatas. Lalu ia keluar dari kamar dan berpamitan pada ayahnya.
Hari mengeluarkan handphonenya, mulai mencari nama Dongsub di kontak handphonennya. Setelah ketemu, ia langsung saja meneleponnya.
“Yoboseyo.”
“Dongsub~shi, jogging yuk!” ajak Hari.
“Mian Hari, aku tidak bisa. Aku dan keluarga harus pergi ke suatu tempat.” Jelas Dongsub.
“Huwaaa jadi aku sendirian?” Hari muali kecewa.
“Ne, mmianhae.” Kata Dongsub.
“Ya sudahlah, hati-hati dijalan!” kata Hari.
“Gomawo Hari.” Kata Dongsub.
Telepon terputus.
Hari melanjutkan joggingnya, sampai di sebuah pertigaan..
“Hahh aku lelah.” Keluh hari sambil menghembuskan nafasnya.
Tiba-tiba dari pinggir seseorang memberinya sebotol air mineral. Hari menerimanya saja, karena ia tidak menyadari kalau yang memeberinya air adalah Hyuk. Setelah selesai minum, ia mengembalikan botolnya yang sudah kosong pada Hyuk. Saat Hyuk tahu botolnya kosong..
#TAAKK.. hyuk memukul kepala Hari.
Hari melirik ke arahnya, dan..
“Huwaaa jadi kau yang memberiku minum? Aduuhh kau tidak memasukkan racun kedalmnya kan?” kata Hari panik.
“Hehh babo, aku bermaksud baik padamu. Memberimu minum, lalu kau habiskan minumanku sampai botolnya kosong? Sekarang kau mengiraku memasukkan racun kedalamnya? Menyesal sekali aku memberi bantuan padamu.” Hyuk mulai nyolot.
“Hehh namja butut, siapa yang menyuruhmu memberi bantuan padaku hah?”
Hyuk terdiam, ia mulai berpikir lagi. dalam hati : “aduuhh babo sekali aku, benar apa yang dia bilang.”
“Mikir? Ya memang kau harus berpikir.” Kata Hari.
“Masih pagi kau sudah membuatku emosi saja. Lebih baik aku lanjtkan joggingku, SENDIRI.” Kata Hyuk.
“Aku juga, SENDIRI. Karena aku tidak mau jogging bersama namja segalak dirimu.” Kata Hari.
“Ya sudah, hem aku pergi.” kata Hyuk.
“Aku juga, pergi lebih dulu darimu. Wleee..” kata Hari.
“Ya sudah sana! Aku juga akan pergi.” kata Hyuk lagi.
“Ya sudah.” Hari pun pergi dan Hyuk juga pergi.
Mereka berdua jogging sendiri-sendiri, sepanjang perjalanan keduanya sama-sama tidak mau diam. Mulutnya terus berkumat-kamit tidak karuan. Yaa karena kesal..

Di taman kota, Hyuk beristirahat sejenak. Ia sangat lelah.
“Hahh minuman sebotol yang sengaja kubawa dari rumah, habis oleh yeoja galak itu? Haahh.. dasar rakus.” Gumamnya.
Hari yang sama lelahnya dengan Hyuk duduk di sebuah bangku taman kota sambil bergumam juga..
“Namja galak, butut, aneh ahh mengapa aku harus bertemu dengannya di pagi yang cerah ini? hariku yang cerah berubah menjadi gelap karenanya.”
Tiba-tiba saja langit berubah menjadi mendung, dan rintik-rintik hujan mulai turun.
“Aiiss sialnya diriku.” Hari langsung berlari mencari tempat berteduh.
Di tempat lain Hyuk juga mengeluh, “ini pasti gara-gara aku bertemu dengan yeoja galak itu.” Dan hyuk pun berlari mencari tempat berteduh juga.

Dibawah sebuah pohon besar, Hyuk dan Hari berteduh bersama. Tapi mereka tidak sadar satu sama lain, karena mereka saling membelakangi.
“Dingin.” Kata Hari sambil memeluk badannya sendiri.
Hyuk yang mendengar suara Hari langsung menengok kebelakang. “Hari?”
Hari yang mendengar suara Hyuk, langsung meliriknya. “Hyuk? Sedang apa kau disini?”
“Berteduh.” Jawab Hyuk.
“Ahh jangan bohong! Kau pasti mengikutiku kan?” tanya Hari. (ngajak ribut)
“Hehh jangan sembarangan bicara ya! Aduuhh kau ini, selalu saja membuatku kesal.” Keluh Hyuk.
Hari langsung memasang wajah judes.
Beberapa menit kemudian hujan mulai reda.
“Aku tidak mau berlama-lama berada disini bersamamu. Lebih baik aku pulang.” Kata Hari.
“Ya sudah, sana pulang!” kata Hyuk kesal.
Saat Hari berjalan hendak pulang, ia terpeleset karena jalanan masih sangat licin. Dan sekarang Hyuk tidak menangkapnya, jadi Hari terjatuh.
“AWWW.. PANTATKU SAKIT.” Teriaknya hampir menangis.
Hyuk terkejut sekaligus ingin tertawa, akhirnya..
“Makanya, jangan jadi yeoja galak. Akibatnya begini nih..” kata Hyuk sambil membantu Hari jalan.
“Ahh diam kau! Ini juga gara-gara aku bertemu denganmu.” Kata Hari, masih saja marah-marah.
Hyuk menggelengkan kepalanya, sambil menahan tawanya.

To be continued..







Minggu, 24 Juli 2011

Why I Like You? // Part.4

Author : Sarah Ariyanti
Chapter 4 of 8
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Kim Hari
- Lee Hyukjae
- Kim Taeyeon
- Zhoumi a.k.a Jumyuk


~Happy Reading~

Di tempat lain..
“Kau kemana saja sih hyung? Kakiku pegal karena menunggumu sambil berdiri. Kau membeli 2 gelas kopi saja sampai menghabiskan waktu 30 menit. Bagaimana jika kau membeli 10 gelas kopi, bisa-bisa kau menghabiskan waktu 4 jam.” Hyuk ngomel karena kesal pada Jumyuk.
“Mianhae Hyuk, aku tadi melakukan sebuah kesalahan.” Jelas Jumyuk sambil memberikan segelas kopi pada Hyuk.
“Kau melakukan kesalahan padaku juga sekarang, huhh.. memangnya kau melakukan kesalahan apa?” tanya Hyuk penasaran.
“Aku menabrak seseorang dan membuat kopinya tumpah.” Jelas Jumyuk.
“Hanya itu? Heuhh..” keluh Hyuk.
“Kau marah padaku? Aku kan sudah minta maaf.” Kata Jumyuk.
“Neee.. hei 5 menit lagi festival kembang api dimulai.” Kata Hyuk.
“Kita cari tempat duduk yuk!” ajak Jumyuk.
Hyuk mengangguk.

5 menit kemudian..
#CIUUTT.. DUUUAAARRR
“Waahh indah ya?” kata Hari.
“Ne.” jawab Dongsub.
“Andaikan aku bisa melihat kembang apinya bersama namja tampan tadi.” Gumam Hari.
Dongsub langsung meliriknya. Niatnya ingin menanyakan apa yang Hari bilang tadi, tapi..
“Hari.” Kata Dongsub sambil meyenggolnya dengan siku.
“Waeo?” tanya Hari, tapi tatapannya tetap tertuju ke arah kembang api yang sedang diluncurkan.
“Itu..” kata Dongsub.
“Waeo?”
“Hari~shi, lihat!” kata Dongsub.
Sekarang Hari melirik Dongsub, “ne.. waeo?”
“Itu.. Hyukjae.” Kata Dongsub. (sambil nunjuk-nunjuk)
“Mana?” Hari pun membalikkan badannya, dan.. terlihat Hyuk sedang duduk di bangku taman yang jaraknya agak jauh dengan bangku yang Hari dan Dongsub duduki.
“Huwaaa namja butut itu ada disini. Sial sekali aku harus melihatnya..” keluh Hari.
“Sssttsss.. berisik sekali kau.” Kata Dongsub.
Lalu Hari melihat siapa yang duduk di sebelah Hyuk, dan ia kembali berteriak.
“HUWAAA DONGSUB ITU.. ITU..”
Dongsub melihat apa yang Hari tunjuk.
“Waeo?”
“Itu.. itu..”
“Heeuuhhh Hari kalau bicara yang benar dong! Aku bingung..” kata Dongsub.
“Itu.. itu.. itu..” Hari masih saja gagap.
Dongsub memanyunkan mulutnya karena kesal. Ia langsung saja membalikkan tubuh Hari dan menatapnya. Hari terdiam.
“Kau mau bicara apa Hari?” tanya Dongsub menahan amarah.
“Itu.. itu..”
“Heemm lebih baik aku pergi.” gumam Dongsub kesal.
Saat Dongsub bangkit dari duduknya, Hari bicara. “Namja tampan.”
Dongsub langsung duduk lagi.
“Namja tampan, mana? Ayo perkenalkan padaku!”
“Huhh bagian kusebut saja namja tampan, kau langsung bersemangat.” Kata Hari.
“Ehehehe..” Dongsub nyengir.
Hari pun menunjukkan namja tampan itu pada Dongsub. Tapi ia tidak berani menghampirinya.
“Ohh yang duduk bersama Hyukjae maksudmu?” tanya Dongsub.
“Ne.. lihatlah perbandingan wajahnya!” kata Hari.
“Wajah siapa?”
“Hyuk dan namja tampan itu.” Kata Hari.
“Perbandingan? Memangnya kau mau membandingkan apanya? Hidungnya? J” tanya Dongsub.
“Ahh Dongsub~shi, bukaannn.. tapi wajahnya..”
“Ohh kukira hidungnya. Karena setahuku kau suka namja berhidung mancung :P ahahaha..” kata Dongsub penuh canda.
“Huft.. percuma aku berbicara denganmu.” Kata Hari mulai kesal.
“Neee mian. Jangan marah Hari!” kata Dongsub mulai berhenti tertawa.
Hari melihat jam tangannya, “Dongsub sudah malam. Kita pulang yuk!”
“Baiklah.”
Mereka berdua pun kembali ke rumah masing-masing.

#TREETT suara jam alarm Hari berbunyi.
“Huwaaaa.. GUBRAAKK..“
“Aduuhhh sakit.” Keluh Hari.
Tiba-tiba..
“Hari, ada Dongsub.” Teriak Taeyeon dari luar kamar.
“Ne eunnie, suruh saja dia masuk ke kamarku!” teriak Hari sambil mengusap-usap kepalanya yang terbentur meja belajar.
Teyeon pun kembali ke bawah untuk mempersilahkan Dongsub masuk kedalam kamar Hari.
“Gomawo eunnie.” Kata Dongsub sambil tersenyum manis.
“Ne.” Taeyeon membalas senyuman Dongsub.

“Hari?”
Terdengar suara Hari yang sedang berada dalam kamar mandi. Ia sedang bernyanyi.
“Hey soul sister, ain't that Mr. Mister on the radio, stereo, the way you move ain't fair, you know! Hey soul sister, I don't want to miss a single thing you do...tonight
Hey,
hey,hey.
Karena Dongsub harus menunggu, akhirnya ia membaca majalah milik Hari. Saat ia membuka halam kedua majalah itu, ada sebuah iklan restoran sushi terkenal di China. Dan pemilik restoran itu sudah membuka cabang di beberapa negara, termasuk Korea.
“Wow sushi, heemm pasti enak.” Gumam Dongsub.
Lalu ia melihat foto si pemilik restoran sushi itu. Dongsub sangat terkejut karena ternyata pemilik restoran itu adalah..
“NAMJA TAMPAN ITU?”
Hari yang mendengar teriakkan Dongsub langsung mengenakan kimono mandinya dan keluar dengan busa shampoo yang masih menggumpal di kepalanya.
“Kudengar kau menyebut namja tampan?” tanyanya.
“Hari~shi.. kau ini gila ya? Hanya karena kau mendengar kata itu, kau langsung saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan seperti itu? Memalukan.” Kata Dongsub.
“Yaahhh Dongsub gitu..” Hari cemberut.
“Heemm kumat deh cemberutnya. Baiklah.. tadi aku memang menyebutkan kata NAMJA TAMPAN kenapa?” kata Dongsub.
“Aniyo, apa dia namja..”
“Ne, dia namja taman kota.” Kata Dongsub.
“AAHHHH NAMJA TAMAN KOTA, SARANGHEYO..” teriak Hari yang langsung saja merebut majalahnya dari Dongsub.
Dongsub hanya bisa mengerutkan dahinya, karena bingung melihat kelakuan Hari.
Tiba-tiba..
“Hehh mengapa kau memanggilnya namja taman kota hah? Seharusnya kan namja tampan.” Protes Hari.
Dongsub mengangkat bahunya sambil nyengir.
“Huhhh..”
“Ahh sudahlah! Selesaikan mandimu! Kita jalan-jalan ke mall. Aku akan mentraktirmu makan.” Kata Dongsub.
“Yeehheeeee.. benar ya?” kata Hari bersemangat.
“Ne.” jawab Dongsub.
Hari pun langsung berlari menuju kamar mandi. Tapi karena saking bersemangatnya, ia lupa kalau kamar mandinya licin. Ia pun terjatuh..
“Aduuhhh pantatku.” Keluhnya.
Dongsub yang melihatnya langsung tertawa, “wahahahahahahahahahaha.. kau sih terlalu bersemangat.”
“Ahh sudahlah, aku mau mandi lagi. Jangan ganggu aku mandi ya!” kata Hari.
“Dasar aneh.” Kata Dongsub.

Setelah Hari selesai mandi dan berpakaian, Dongsub dan Hari pun turun dan hendak berpamitan pada ayah Hari.
Tapi..
“Ayah dimana ya?”
“Mungkin ayahmu pergi.” kata Dongsub.
“Taeyeon eunnie? Ayah?” teriak Hari.
Tapi tidak ada jawaban. Tiba-tiba pembantu rumah Hari menghampiri.
“Tuan dan nona Taeyeon baru saja pergi.” katanya.
“Ohh ya sudahlah. Nanti tolong bilang pada ayah, aku pergi bersama Dongsub ya!” kata Hari.
“Ne.”
Dongsub dan Hari pun pergi.

Di mall, Hari menarik-narik tangan Dongsub.
“Waeo?”
Hari hanya nyengir.
Dongsub mengabaikannya.
Hari menarik tangan Dongsub lagi.
“Wae?”
“Ehehehe lapar.” kata Hari.
“Huhh baru juga datang.” Keluh Dongsub.
“Makan yuk!” ajak Hari.
“Aduuhh Hari memangnya kau tidak mau melihat-lihat dulu?” tanya Dongsub.
“Aniyo, ayolah!” kata Hari sambil narik-narik tangan Dongsub.
“Huft.. baiklah.” Akhirnya Dongsub mengalah.
Mereka pun masuk ke sebuah tempat makan. Seorang pelayan datang dan memberikan daftar menunya.
Hari langsung melihatnya dan.. “aku pesan ddokbuki, ramyeon, …”
Dongsub kaget, ia hanya bisa melihat Hari memesan makanannya. Setelah Hari selesai memesan makanannya..
“Kau tidak pesan makanan?”
“Hari~shi.. kau mau membuatku bangkrut hah? PESANANMU BANYAK SEKALI.” Kata Dongsub.
“Ahh mianhae chingu, ya sudah.. PELAYAN!” teriak Hari.
“Ne.” pelayan langsung menghampiri.
“Aku pesan ramyeonnya saja 1 mangkuk.” Kata Hari.
Dalam hati si pelayan : “dari 7 pesanan, yang jadi dipesan hanya 1??”
“Baik.” Kata pelayan.
“Aku pesan ddokbuki.” Kata Dongsub.
Pelayang menganggukan kepalanya.
Setelah si pelayan pergi..
“Nah sekarang aku tidak menyusahkan kan?” tanya Hari.
“Neee.. ternyata kau banyak makan juga ya?? Ahahaha..”
Hari pun ikut tertawa.
Setelah menunggu beberapa menit, makanan pun datang. Hari dan Dongsub memakannya dengan lahap.
Tiba-tiba dari jauh terlihat seorang namja tampan, lagi??
“Dongsub, sepertinya aku memang beruntung.” kata Hari.
“Wae?”
“Ada namja tampan lagi.” kata Hari.
“Hah? Namja tampan? Maksudmu namja taman kota?” tanya Dongsub bingung.
“Aniyo.. itu lihat!” kata Hari lagi. (sambil nunjuk-nunjuk)
Dongsub pun langsung membalikkan badannya. Terlihat seorang namja masuk. Badannya gagah, tinggi, ia mengenakan kaos biru dengan jeans berwarna hitam, ia juga memakai kacamata yang membuatnya makin mempesona.
“Biasa saja.”
#GUBRAAKK
“Itu kan namja yang tampan, mengapa kau bilang dia biasa saja? Ahh dasar kau..” keluh Hari.
“Heuhhh..”
Namja itu berjalan menuju meja Hari dan Dongsub.
“Huwaaa dia kemari.” Kata Hari histeris.
“Hari~shi.. berisik.” Kata Dongsub.
Tapi..
“Annyeong.” Kata namja itu.
Hari langsung melirik ke arah Dongsub. Lalu ia pun mendekat ke tempat Dongsub duduk. Hari pun berbisik..
“Sepertinya aku mengenal suaranya.”
“Siapa?”
Hari kembali ke tempat duduknya.
“Annyeong.” Jawabnya.
“Boleh aku duduk?” tanya namja itu.
“Silahkan!” jawab Dongsub.
Setelah namja itu duduk, ia membuka kacamatanya.
“Hyukjae?” Dongsub bertanya-tanya *???*
“Hahh sudah kuduga. Mau apa kau kesini?” tanya Hari sinis.
“Heuhh kumat lagi galaknya. Yaaa aku mau makan, kebetulan bertemu kalian.” Jelas Hyuk.
Hari menatapnya tajam.
“Wae?”
“Kau tidak megikuti kami kan?” tanya Hari curiga.
“Sudahlah Hari! Mana mungkin dia mengikuti kita.” Kata Dongsub.
“Mungkin saja Dongsub.” Kata Hari.
“Aniyo, tidak ada untungnya aku mengikuti kalian.” Kata Hyuk.
“Awas saja kalau kau berani mengikuti kami!” kata Hari.
Hyuk mengerutkan dahinya.

Setelah semuanya selesai makan..
“Aku pulang duluan ya?” tanya Hyuk.
“Sana pergi!” kata Hari mengusir.
Tiba-tiba handphone Dongsub berbunyi (Sorry Sorry)
“Yoboseyo – ne – ne – aku akan segera kesana.”
Telepon terputus.
“Siapa?” tanya Hari.
“Pegawai ibuku, mianhae Hari aku tidak bisa mengantarmu pulang. Ada masalah di toko roti ibuku. Aku harus segera kesana.” Jelas Dongsub.
“Lalu aku?” Hari bingung.
Tiba-tiba muncul sebuah ide. “HYUKJAE.” Teriak Dongsub.
“Ne.” katanya yang belum jauh.
Dongsub menarik tangan Hari dan langsung menghampiri Hyuk.
“Wae?” tanya Hyuk.
“Ehehehe, Hari pulang bersamamu ya?” tanya Dongsub.
Hari langsung saja menginjak kaki Dongsub dengan sangat keras.
“AWWW..” teriak Dongsub.
“Kau baik?” tanya Hyuk.
“Ne, gwenchana. Ehmm Hari pulang bersamamu ya?” tanya Dongsub lagi.
“Aku tidak keberatan mengantar yeoja jelek ini pulang. Tapi.. dia keberatan tidak jika satu mobil bersama namja tampan sepertiku?” tanya Hyuk.
“Hehh apa katamu? Namja tampan? Kau itu namja jelak, bukan tampan.” Kata Hari.
Hyuk membalasnya..
“Sama-sama jelek.” Kata Dongsub.
“WAEO?” tanya Hyuk dan Hari kompak.
“Aniyo.” Jawab dongsub takut.
Hyuk dan Hari meneruskan perdebatan mereka.
Dongsub pusing mendengar mereka berdebat terus, akhirnya ia pun pergi.
“DONGSUB.” Teriak Hari.
“KAU PULANG BERSAMA HYUK YA!” teriak Dongsub yang terus berjalan.
“Huft..” Hari langsung mengeluh.
Hyuk diam, ia bingung harus bicara apalagi.
“So..”
“Kita pulang!” kata Hari.
Hyuk menganggukan kepalanya, dan akhirnya Hari terpaksa pulang bersama Hyuk.

To be continued..