Author : Sarah Ariyanti
Chapter 2 of 10
Genre : Sad, Romance
Casts :
- Lee Hyunsu
- Lee Sungmin
- Song Eunrim
- Park Jungsoo a.k.a Leeteuk
- Park Seulbyul
~Happy Reading~
Pagi pun tiba, sebelum berangkat ke sekolah Sungmin mengantarkan sarapan ke kamar Hyunsu.
“HYUNSU, SARAPANMU!” teriak Sungmin.
Terdengar suara orang bernyanyi di dalam kamar mandi.
“Jogeum deo gakkai sarang neowa naega jigeum idaero hangsang neoreul jikyeojoolge.”
“Hahh pasti itu Hyunsu.” Gumam Sungmin.
Sungmin pun langsung menghampiri pintu kamar mandi dan mengetuknya.
TOK.. TOK.. TOK..
“Ho.. Ne?”
“Kau mandi?” tanya Sungmin.
“Ne oppa, wae? Lagi pula aku sudah baikan pagi ini.” jelas Hyunsu.
“Kau ini memang bandel sekali ya? Sekarang kau keluar! Jangan terlalu lama berada di kamar mandi!” kata Sungmin.
“Ne, nanti aku keluar. Sekarang.. OPPA KELUARLAH DARI KAMARKU!” teriak Hyunsu.
“Jangan lupa, makan sarapanmu!” kata Sungmin, lalu keluar dari kamar Hyunsu.
Hyunsu memeriksanya, dan ternyata Sungmin sudah tidak ada. Ia pun keluar sambil memakai kimono mandinya. Hyunsu melihat di atas meja belajarnya ada sepiring roti isi, dan segelas susu. Hyunsu pun memakannya.
Setelah selesai sarapan, ia memakai baju sekolahnya dan keluar dengan keadaan rambut masih berantakan.
Saat Sungmin melihatnya..
“Kau mau kemana?”
“Aduuhh.. aku kan mau sekolah.” Keluh Hyunsu.
“Ani, kau harus diam di rumah!” kata Sungmin.
“Heehhh, aku kan ingin sekolah. Lagi pula aku bosan jika harus diam di rumah.” Hyunsu kembali mengeluh.
Sungmin langsung mendekatkan wajahnya ke wajah adiknya yang bandel itu.
“Kau.. diam.. di rumah! MENGERTI?” kata Sungmin.
Hyunsu langsung mengerutkan wajahnya.
“Ahh oppa, aku ingin sekolah yayaya?”
“Ani! Tadi ibu dan ayah bilang, kau tidak boleh sekolah dulu.” Kata Sungmin.
Hyunsu langsung memasang wajah cemberut dan ia pun berlari ke kamarnya karena kesal.
Sungmin menghembuskan nafas.
“Kau tidak tahu Hyunsu.” Katanya.
Tiba-tiba ponsel Sungmin berbunyi.
“Ne?”
“Kau dimana?”
“Aku masih di rumah, ada apa?” tanya Sungmin.
“Cepat berangkat! Aku ingin kau mengajariku biologi. Ini tugas yang sangat sulit sekali.” Keluh gadis yang menelepon Sungmin.
“Ne.” Sungmin langsung memasukan ponselnya kedalam saku celana.
Sebelum berangkat ia menemui dulu adiknya di kamar.
“Hyunsu?”
Terlihat Hyunsu sedang menutup dirinya dengan selimut di atas kasur.
“Hyunsu?”
“Heem?”
“Aku berangkat dulu ya? Hati-hati di rumah! Jika kau mau makan, bilang saja pada bi Soojin!” kata Sungmin.
Hyunsu hanya diam tidak menjawabnya.
“Hehh..”
“Waeo?” kata Hyunsu sambil membuka selimutnya.
Sungmin tersenyum manis.
“Ahh terserah kau saja!” kaluh Hyunsu dan ia kembali menutupi dirinya dengan selimut.
Sungmin membuka selimutnya.
“Hyunsu, kau marah ya?” tanya Sungmin.
“Ani.”
“Jangan bohong!”
“Ne, aku tidak marah.” Kata Hyunsu yang masih saja memasang wajah cemberut.
“Kau pasti marah kan?”
Hyunsu diam.
“Tuh kan.. ahh Hyunsu, jangan marah!” kata Sungmin.
“Oppa, aku ingin sekolah.” Hyunsu memulainya lagi.
Sungmin terdiam dan berpikir sejanak.
Beberapa menit kemudian..
“Baiklah, tapi..” belum selesai Sungmin berbicara, Hyunsu sudah melompat dan menarik tangan oppanya.
“ASIK.. ayo ayo kita berangkat!” teriak Hyunsu dengan bersemangatnya.
Sungmin hanya bisa tersenyum.
Di depan sekolah Hyunsu..
“Hehh..” Sungmin menarik tangan Hyunsu.
“Wae oppa?”
“Ingat! Kau jangan makan ice cream, ramyeon, jangan bandel di sekolah, jangan.. ekhm..” Hyunsu menutup mulut oppanya yang cerewet itu.
“Cerewet, sudahlah aku tahu itu semua. Daahhh..” Hyunsu pun keluar dari mobil dan berlari.
“Dasar bandel.” Keluh Sungmin.
Setelah itu Sungmin pergi ke sekolahnya.
Di sekolah..
“Eunrim, mian aku terlambat.” Kata Sungmin.
“Huuhh.”
“Ayolah! Jangan marah ya!” kata Sungmin memohon.
“Ne, sudah! Sekarang bantu aku megerjakan tugas biologi!” kata Eunrim.
“Ne.”
Sungmin pun membantu sahabatnya mengerjakan tugas biologi.
Bel istirahat berbunyi, Eunrim langsung saja keluar tanpa mengajak Sungmin.
“Heuw, pasti dia marah padaku.” Keluh Sungmin. Lalu ia pun menyusul Eunrim.
Mereka berdua duduk di kursi ruang makan berdua.
“Ini.” Eunrim memberi Sungmin ice cream
“Waeo?” Sungmin memasang wajah bingung.
“Untukmu.”
“Ohaha jadi kau tidak marah padaku?” tanya Sungmin.
“Ani.. aku memberimu ice cream sebagai ucapan terima kasih karena sudah membantuku.” Kata Eunrim.
“Gomawo.” Kata Sungmin.
Eunrim hanya bisa tersenyum.
Di sekolah Hyunsu tidak makan, ia membaca bukunya di taman.
“Hah aku bosan.” Keluh Hyunsu.
Dia terdiam, lalu ia mengeluarkan ponselnya dari saku baju dan menelepon oppanya.
TUUUT.. TUUUT.. TUUUT..
“Yoboseyo.”
“Oppa.”
“Ne, waeo?” tanya Sungmin.
“Ani, hanya ingin meneleponmu saja.” Jelas Hyunsu.
“Ohh, kau sudah makan?” tanya Sungmin.
“Belum, oppa bilang kan jangan makan sembarangan.” Keluh Hyunsu.
“Ne, tapi bukan berarti kau tidak makan Hyunsu.” Kata Sungmin.
“Ahh lagi pula aku malas makan.”
“Pulang sekolah, kita makan bapau gimana?” tanya Sungmin.
“SETUJU.” Teriak Hyunsu bersemangat.
“Ya sudah, bel sudah berbunyi.” Kata Sungmin.
Hyunsu menutup ponselnya dan memasukannya lagi kedalam saku baju. Ia pun masuk kedalam kelas, dan kembali belajar.
Bel pulang berbunyi..
“Hyunsu?”
“Ohh Jiah, wae?”
“Mau pulang bersama?” tanya Jiah, sahabat Hyunsu.
“Tidak bisa, oppa menjemputku. Mianhae.” Kata Hyunsu dengan nada menyesal.
“Ohh ne, gwenchanayo.” Kata Jiah.
“Lain kali, kita pulang bersama ya?”
“Ne, aku pulang duluan ya?” kata Jiah.
“Daahh..” teriak Hyunsu sambil melambaikan tangan.
Jiah membalas lambaian tangannya.
Setelah Jiah pergi..
“HYUNSU.”
“OPPA.” Teriak Hyunsu lalu berlari.
Saat Hyunsu berlari, ia terjatuh.
“HYUNSU.” Teriak Sungmin dan langsung berlari menghampiri adiknya.
“Aduuhh kakiku.” Rintih Hyunsu kesakitan.
“Gwenchana?”
Hyunsu ingin menangis, tapi ia berusaha tersenyum.
“Tidak apa-apa oppa.”
Sungmin menatapnya dengan tatapan sedih.
Hyunsu melambaikan tangannya didepan wajah Sungmin.
“Wae oppa?”
“Ahh ani. Biar ku gendong kau.”
“Aniyo, aku bisa berjalan sendiri oppa.” Kata Hyunsu sambil tersenyum.
“Benarkah?”
“Ne.”
“Baiklah, ayo!” kata Sungmin sambil sedikit membantu Hyunsu berjalan.
Mereka pun berjalan menuju mobil, dan pergi ke kedai bapau.
To be continued..
Ceritanya sedih sekali yaa.. gukguk
BalasHapuskamu baca? huwaaa.. ayo beri komentar, bagaimana ff saya? rame tidak? huwaaa *panik
BalasHapus