Author : Sarah Ariyanti
Chapter 3 of 10
Genre : Sad, Romance
Casts :
- Lee Hyunsu
- Lee Sungmin
- Song Eunrim
- Par Jungsoo a.k.a Leeteuk
- Park Seulbyul
~Happy Reading~
Di kedai bapau..
“Ayo makan bapaunya!” kata Sungmin.
“Ahh ne.. ehhmm.. oppa..”
“Bapaunya enak ya?” tanya Sungmin.
Hyunsu tidak bisa bilang apa-apa, akhirnya ia hanya bisa mengangguk dan terpaksa tersenyum manis padahal ia merasa kesakitan karena terjatuh tadi.
Setelah selesai makan bapau..
“Kau mau kemana lagi?” tanya Sungmin.
“Oppa, kita ke taman kota ya!” ajak Hyunsu dengan bersemangatnya.
“Untuk besok, ada tugas tidak?”
“Ani.” Jawab Hyunsu.
“Baiklah, kita ke taman kota.” Kata Sungmin, lalu ia menarik tangan Hyunsu dengan bersemangatnya.
Mereka pun berangkat ke taman kota.
Di taman kota..
“Minumlah!” kata Sungmin sambil menjulurkan segelas teh hangat.
Hyunsu mengambilnya.
“Kau merasa dingin?” tanya Sungmin.
“Sedikit.” Jawab Hyunsu pendek.
Sungmin langsung melepaskan jaketnya dan memakaikan jaketnya ke tubuh Hyunsu.
“Hah, memangnya oppa tidak kedinginan?”
“Tidak, aku kan kuat.” Kata Sungmin.
“Ahahahahaha..”
Hari semakin sore saja, Hyunsu dan Sungmin belum kembali ke rumah. Mereka duduk berdua di bangku taman. Hyunsu menyandarkan kepalanya ke bahu Sungmin.
“Kau mengantuk?”
“Ani.. oppa apa ibu dan ayah tidak akan khawatir jika kita belum pulang jam segini?” Hyunsu mulai takut.
“Ahaha kau tenang saja, jika kau bersamaku ibu dan ayah tidak akan khawatir. Memangnya sekarang jam berapa?”
Hyunsu mengangkat tangannya dan melihat jamnya.
“Jam 6.”
“Jam 7 nanti ada kembang api, kau harus melihatnya!” kata Sungmin.
“Kembang api? Wow aku ingin melihatnya.” Hyunsu bersemangat.
“Tapi kita harus menunggu sekitar 1 jam lagi.” keluh Sungmin.
“Gwenchana.” Jawab Hyunsu sambil tersenyum.
Sungmin meliriknya dan ikut tersenyum.
Jam 7..
“Hyunsu, kembang apinya indah sekali ya?” kata Sungmin.
Tapi Hyunsu hanya diam dan tidak menjawabnya.
Sungmin tidak peduli, ia terus menatap ke atas. Setelah kembanga api tidak diluncurkan lagi, Sungmin melirik ke arah adiknya.
“Hyunsu, kau tertidur?”
Hyunsu masih tidak menjawab.
Sungmin menggoyangkan badannya.
“Hyunsu, bangun!”
Hyunsu masih juga belum terbangun.
“Hyunsu.. Hyunsu..” Sungmin mulai panik, karena adiknya tidak bangun-bangun.
Hyunsu masih diam.
Tanpa berpikir panjang Sungmin langsung menggendong Hyunsu, memasukannya kedalam mobil dan membawa adiknya pulang.
Di rumah..
“IBU, AYAH BANTU AKU!” teriak Sungmin dari luar rumah.
Ibu dan ayah yang sedang makan malam mendengarnya, dan langsung keluar.
“Sungmin, kau apakan adikmu?” bentak ibu.
“Aniyo, aku tidak melakukan apa-apa pada Hyunsu. Dia bilang akan melihat kembang api, tapi nyatanya dia malah tertidur dan tidak bangun sampai sekarang.” Jelas Sungmin panik.
Ayah langsung saja memanggil Hajae untuk mengambil mobil, dan mereka pun membawa Hyunsu ke rumah sakit.
Di rumah sakit..
“Bagaimana?” tanya ayah sudah tidak sabar.
“Sepertinya anakmu harus dirawat disini.” Jelas dokter.
Sungmin kembali memukul meja, “AKU TIDAK MAU JIKA ADIKKU DIRAWAT DISINI.”
“SUNGMIN.” Teriak ayah.
Ibu berusaha menenangkan keduanya, lalu ia memeluk Sungmin sambil menangis.
“Ibu aku tidak mau jika Hyunsu dirawat.” Kata Sungmin sambil menangis.
“Kau oppa yang sangat berarti baginya, jika kau ingin Hyunsu cepat sembuh kau harus mau Hyunsu dirawat disini.” Kata ibu.
Sungmin hanya bisa diam.
Malam semakin larut..
“Sungmin..” ayah memegang bahu Sungmin.
“Ne.”
“Kau pulang ya! Besok kau harus sekolah, biar ayah dan ibu yang menjaga adikmu.”
“Aniyo, ayah dan ibu saja yang pulang!” kata Sungmin.
“Tapi kau..”
“Aku tetap ingin disini.” Kata Sungmin.
Ayah tidak bisa melarangnya.
“Baiklah, kau jaga adikmu baik-baik ya! Ayah dan ibu akan pulang ke rumah.” Kata ayah.
“Ne.”
Ayah dan ibu pun pulang, sekarang Sungmin tinggal berdua bersama adiknya. Sungmin memegang tangan Hyunsu yang sedang di infus itu, lalu..
“Kau akan sembuh kan?”
Hyunsu tidak menjawab.
Sungmin terdiam, lalu ia teringat sesuatu..
“Aku kan bawa gitar.”
Sungmin langsung berlari ke tempat parkir, mengambil gitarnya yang ada didalam mobil. Setelah itu ia kembali ke kamar Hyunsu.
“Aku akan menghiburmu dengan permainan gitarku Hyunsu.” Kata Sungmin.
Tapi Hyunsu tetap diam, karena memang ia tidak sadarkan diri.
Setelah berpikir sejenak..
“Aku seperti orang bodoh, Hyunsu kan tidak sadarkan diri. Mengapa aku terus berbicara padanya ya? Haahh dasar babo..”
Sungmin mengeluarkan sebuah buku dan pena dari tasnya dan menulis sebuah lagu.
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar