Selasa, 02 Agustus 2011

Why I Like You? // Part.7

Author : Sarah Ariyanti
Chapter 7 of 8
Genre : Romance, Comedy
Casts :
- Kim Hari
- Lee Hyukjae
- Kim Taeyeon
- Zhoumi a.k.a Jumyuk


~Happy Reading~

Beberapa jam kemudian, terdengar suara klakson mobil yang ditekan. Ayah langsung melihatnya, dan saat ia melihat Jumyuk yang keluar dari dalam mobil ia langsung memeluknya.
“Jumyuk, ada apa kau kesini? Pasti.. mencari Taeyeon?” tanya ayah.
“Ne.”
“Bi Jebyung, tolong panggil Taeyeon ya! Bilang, kekasihnya datang!” Kata ayah pada bi Jebyung.
“Baik tuan.” Bi Jebyung pun langsung berjalan menuju kamar Taeyeon.
“Ada yang mencari nona dibawah.” Kata bi Jebyung.
“Siapa? Apa itu Jumyuk?” tanya Taeyeon.
“Ne.”
“HUWAAA.. HARI, JUMYUK SUDAH DATANG. AYO CEPAT PAKAI BAJUNYA. LAMA SEKALI SIH.” Taeyeon mulai panik.
“Ne eunnie, sabar sedikit dong! Cerewet banget sih.” Jawab Hari.

Beberapa menit kemudian..
“Mian chagi, menunggu lama ya?” kata Taeyeon sambil membungkukan badannya.
“Ne, gwenchana. Mungkin, kita bisa berangkat sekarang.” tanya Jumyuk.
“Tentu.” Kata Taeyeon sambil tersenyum manis.
“Chagi, apa ayahmu sudah mengetahuinya?” tanya Jumyuk.
“Ohh iya, aku sampai lupa.” Taeyeon memukul kepalanya.
“Memangnya ada apa?” tanya ayah.
“Ayah, Jumyuk mengajakku dan Hari liburan.” Jelas Taeyeon.
“Waahh kebetulan sekali, minggu depan Hari libur kan?” kata ayah.
“Ne ayah.” Jawab Hari.
“Memangnya liburan kemana?” tanya ayah lagi.
“Ke China.” Jawab Jumyuk.
“Baiklah, ayah mengijinkan kalian berdua. Tapi jangan macam-macam ya disana!” kata ayah mengingatkan.
“Pasti ayah. Sudah ya, kami mau pergi dulu. Daahh ayah..” kata Taeyeon sambil melambaikan tangannya.
“Ke Chinanya hari ini?” tanya ayah kaget.
“Bukan, tapi besok ayah. Hari ini kami hanya ingin berjalan-jalan sambil membeli persiapan untuk besok.” Jelas Taeyeon.
“Oh baiklah, hati-hati dijalan!”
“Ne ayah.”
Mereka pun berangkat.

Di sepanjang perjalanan Hari melihat ke arah seseorang yang duduk disebelahnya. Ia memakai kaca mata hitam, jaket tebal berwarna hitam, celananya juga hitam, dan ia juga memakai kupluk berwarna hitam. Hari merasa takut padanya, ia ingin bertanya pada Jumyuk tapi dari tadi Taeyeon dan Jumyuk berbicara. Hari takut mengganggu mereka.
“Menakutkan sekali.” Kata Hari sambil menusuk-nusuk tangan orang itu memakai telunjuknya.
Orang itu sedikit bergerak. Hari langsung berhenti menusuknya dan mulai diam karena takut. Tapi Hari penasaran, siapa orang itu.
“Hei, kau hantu bukan? Atau jangan-jangan kau penyusup? Jumyuk oppa pasti tidak menyadari ya, kalau seorang penyusup masuk kedalam mobilnya?” bisik Hari pada orang itu.
Orang itu mulai bergerak lagi, membenarkan duduknya.
“Ihh menyeramkan sekali kau.” Kata Hari sambil bergidig.
Tiba-tiba..
“Ahh sial, macet.” Keluh Jumyuk sambil memukul setir mobil.
“Sudahlah, biarkan! Sebentar lagi juga pasti lancar.” Kata Taeyeon dengan sabarnya.
Jumyuk tersenyum padanya.
“Hari, kau merasa kepanasan tidak? AC mobilku tidak menyala, sedang rusak.” Kata Jumyuk.
“Hahh pantas saja panas sekali, ternyata ACnya tidak menyala.” Keluh Hari sambil mengelap keringatnya di dahi.
Seseorang yang duduk disebelah Hari bergerak dan membuka jaketnya, tapi ia belum membuka kaca matanya. Hari meliriknya tajam, ia penasaran sekali siapa orang itu.
“Jumhyung, panas sekali.” Kata orang itu sambil membuka kaca matanya.
“HYUKJAE?” Hari sangat terkejut saat melihat orang itu adalah Hyuk.
“Ssttss jangan berisik!” kata Hyuk sambil meliriknya, ia tidak sadar kalau yeoja disebelahnya itu adalah Hari.
“Hyuk, bagaimana bisa kau disini?” Hari bingung, ia menggaruk kepalanya.
“HARI?” Teriak Hyuk, ia baru sadar kalau ada Hari disebelahnya.
Hari memukulnya kecil, “kau baru sadar aku disini? padahal tadi kan kau melihatku.”
“Ahahaha ne, habis mataku belum pulih benar.” Jelas Hyuk.
Jumyuk dan Taeyeon melihat ke arah tempat Hari dan Hyuk duduk.
“Kalian saling kenal?” tanya Jumyuk.
“Hei, kau kan yang waktu itu membantu adikku pulang?” Taeyeon mulai bertanya-tanya.
“Ne noona J. Jumhyung, dia Hari. Teman sekelasku di sekolah.” Jelas Hyuk.
“Waahh apa dia yeoja..” Jumyuk belum selesai berbicara, Hyuk sudah menutup mulutnya kencang.
“Ssttss.. ahh kau ini.”
“Hyuk, kasihan Jumyuk oppa. Lepaskan dia!” kata Hari.
Hyuk pun melepaskannya.
“Chagi, jalannya mulai lancar.” Kata Taeyeon.
“Oh iya..”
Mobil pun mulai berjalan dengan lancar.

Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di sebuah supermarket.
“Jadi, kita kesini hanya untuk membeli makanan untuk di China?” tanya Hyuk bingung.
“Ne.” jawab Jumyuk.
“Kita kan bisa beli makanan disana.” Protes Hyuk.
“Rumahku disana, jauh dengan supermarket. Kau mau mati kelaparan hah? Lagi pula, jika kita membeli bahan makanan disini kita bisa masak sepuasnya disana.” kata Jumyuk.
“Mengapa rumahmu harus jauh dari supermarket?” Hyuk mulai banyak tanya.
“Ahh banyak tanya sekali. Lebih baik kau bantu aku dan Taeyeon membeli bahan makanan! Ajak Hari sekalian!” kata Jumyuk.
Hyuk melirik ke arah Hari, dan Hari hanya bisa menyengir kuda.
“Mengajak yeoja galak ini untuk berbelanja? Ya oke, tapi dia tidak ikut ke China kan?” kata Hyuk.
“Dia ikut, dia adalah calon adik iparku. Dia harus aku ajak untuk melakukan pendekatan.” Jelas Jumyuk.
“Waeo?” Hyuk terkejut.
“Sudah sana!” kata Jumyuk.
Hyuk berjalan menuju tempat Hari berdiri dengan wajah murung dan badan yang dibungkukan karena kesal.
“Wae?” tanya Hari.
“Hahh ayo ikut!” Hyuk memegang tangan Hari dan mengajaknya ke tempat sayuran.

Di tempat sayuran..
“Nah, kau kan seorang gadis. Kau pasti tau apa saja bahan makanan yang bisa dijadikan masakan? Jadi kau yang memilihnya ya!” kata Hyuk.
Hari melirik ke arah tangan Hyuk yang masih memegangi tangannya. Hyuk yang baru sadar, langsung melepaskannya.
“Kau bantu juga dong!” protes Hari.
“Ahh baiklah.” Keluh Hyuk.
Mereka mulai memilih sayuran-sayuran yang bagus. Awalnya mereka sama-sama serius dan saling diam satu sama lain. Tapi lama kelamaan Hyuk mulai jahil, Hari juga tidak mau kalah dengan Hyuk. Ia juga ikut-ikutan jahil.
“Hari, tangkap paprikanya!” kata Hyuk yang melemparkan paprika dari arah yang berjauhan.
Hari menangkapnya, “Hyuk, ini kan paprika hijau. Lebih baik yang warna kuning sajalah!”
“Aniyo, berhubung aku suka warna hijau. Jadi, aku memilih paprika berwarna hijau.” Kata Hyuk dengan keras kepalanya.
“Tapi yang kuning warnya lebih bagus, lebih mencolok.” Protes Hari.
“Ahh tidak, lebih bagus yang berwarna hijau.” Kata Hyuk.
Hari langsung saja menghampiri Hyuk, ia memukul kepala Hyuk dengan paprika hijau itu.
“Babo, yang warna hijau itu jelek.” Kata Hari.
“Tak usah memukul, bisa tidak?”
Hari terdiam, lalu ia mengambil paprika berwarna kuning. Hyuk langsung memegang tangannya, ia langsung mengambil paprika kuningnya dan menggantinya dengan yang berwarna hijau.
“Hyuk~ah aku suka yang warna kuning.” Protes Hari.
“Aku lebih suka yang hijau, kau ini memaksa sekali.” Kata Hyuk.
“Kau juga memaksa sekali Hyukjae.” Kata Hari dengan nada kesal.
“Aku tidak peduli, pokoknya harus paprika hijau yang kau ambil.” Kata Hyuk.
“Hehh siapa kau menyuruhku seenaknya? Pokoknya aku akan mengambil paprika kuning, YANG BANYAK.” Kata Hari nafsu.
“Heuhh dasar yeoja menyebalkan. Aku ingin paprika hijau.” Kata Hyuk.
“Wleee..” Hari mengeluarkan lidahnya berniat mengejek Hyuk.
Hyuk kesal, ia langsung saja menumpahkan isi keranjang Hari yang berisi paprika berwarna kuning. Kali ini giliran Hyuk yang mengejek Hari.
“HYUK..” teriak Hari.
“Aku ingin hijau.” Kata Hyuk sambil memasukkan paprika hijau kedalam keranjang Hari.
Hari tidak mau kalah, ia juga memasukkan paprika kuning kedalam keranjangnya. Tanpa mereka sadari orang-orang di supermarket memperhatikan kelakuan aneh mereka. tiba-tiba seorang ibu menghampiri Hari dan Hyuk.
“Beli saja paprika merah!” kata ibu itu.
Hyuk dan Hari menjawab bersama. “TIDAK MAU.”
Ibu itu langsung mengerutkan wajahnya, ia bingung dengan kelakuan Hari dan Hyuk.
“Hei nak, lebih baik kalian beli yang berwarna merah!” kata ibu itu lagi.
Hyuk dan Hari langsung berbalik badan, awalnya mereka mau menjawab ‘tidak mau’. Tapi tidak jadi.
“Aku suka kuning.” Kata Hari.
“Hijau lebih baik.” Kata Hyuk.
“Yang merah saja!” kata ibu itu.
“Kuning itu bagus.” Kata Hari.
“Hiaju lebih bagus dan berkesan.” Kata Hyuk.
“Merah itu warnanya sangat berani.” Kata ibu itu.
Mereka bertiga terus memperdebatkan soal warna. Sampai akhirnya Jumyuk dan Taeyeon menghempiri mereka.
“Hei, kalian sedang apa? Sudah kan berbelanjanya?” tanya Jumyuk.
Hari dan Hyuk saling bertatapan, lalu mereka menggelengkan kepala bersama.
“WAEO?” Jumyuk syok.
Tiba-tiba ibu-ibu tadi tersenyum pada Hari dan Hyuk. Hari dan Hyuk hanya bisa sama-sama mengerutkan dahi karena bingung.
“Kalian beli saja paprika dengan ke-3 warna itu!” kata ibu itu.
Hyuk dan Hari saling bertatapan dan tersenyum. Akhirnya mereka pun membeli paprika dengan warna yang kumplit.

Setelah selesai berbelanja di supermarket, mereka pun pergi ke sebuah mall besar. Disana mereka bersenang-senang bersama.
“Aku dan Jumyuk mau melihat ke toko jam, kalian mau ikut?” tanya Taeyeon.
Hyuk dan Hari menggelengkan kepala bersamaan.
“Baiklah, kami kesana dulu ya? Kalian jalan-jalan saja!” kata Jumyuk.
“Baiklah.” Jawab Hyuk.
Setelah Jumyuk dan Taeyeon masuk kedalam toko jam, Hyuk pun pergi meninggalkan Hari sendirian.
“HYUK.” Teriak Hari.
“Wae?”
“Ikut.” Kata Hari memelas.
“Ahh baiklah.” Hyuk pun berjalan menuju tempat Hari berdiri dan langsung memegang tangannya.
Hari hanya bisa tersenyum malu, wajahnya memerah. Hyuk melihat ke arah Hari dan ia langsung mengerutkan dahi.
“Heh kau ini kenapa? Wajahmu merah sekali.” Kata Hyuk.
“Hah apa? Aku? Tidak apa-apa.” Kata Hari.
Hyuk langsung melepaskan tangannya yang memegang tangan Hari. “Mau makan ice cream?”
Hari mengangguk semangat. Mereka berdua pun pergi ke sebuah tempat ice cream. Mereka makan ice cream berdua disana. Kali ini Hari tidak menjaga imagenya lagi di depan Hyuk, ia memakan ice creamnya dengan lahap. Hyuk hanya tersenyum melihat Hari yang belepotan.
“Kau ini.” Hyuk mengeluarkan sapu tangannya.
Hari langsung melihat ke arahnya, ia langsung mengambil sapu tangan yang Hyuk pegang.
“Aku bisa sendiri.” Kata Hari sambil tersenyum manis.
“Kau tahu aku mau..”
“Ne, aku tahu Hyuk.” Kata Hari.
Kali ini Hyuk yang tersenyum malu, wajahnya memerah seketika.
Setelah mereka berdua selesai memakan ice creamnya, mereka pun berjalan-jalan lagi. tanpa di sengaja, mereka melihat photo box disana. Sepasang kekasih baru saja keluar dari dalam photo boxnya. Hyuk langsung menarik tangan Hari.
“Waeo? Mengapa kau menarik tanganku?” tanya Hari.
“Kita photo yuk!” ajak Hyuk.
Hari mengangguk. Hyuk pun langsung memasukkan beberapa koin.
“Ayo cepat! Bergaya yang bagus ya!” kata Hyuk.
“Kau juga!” kata Hari.
Mereka pun bergaya, setelah selesai..
“Wahh kau jelek sekali.” Kata Hari pada Hyuk.
“Hehh apa kau bilang? Kau juga jelek sekali.” Kata Hyuk pada Hari.
“Ahh sudahlah, aku tidak mau berdebat lagi denganmu.” Kata Hari yang langsung meninggalkan Hyuk.
“HEI YEOJA JELEK, TUNGGU AKU!” teriak Hyuk.

Tidak terasa sudah jam 5 sore, mereka berempat pun kembali ke rumah untuk beristirahat. Sampai di depan rumah Hari dan Taeyeon..
“Tidurlah yang nyenyak! Besok kita berangkat!” kata Jumyuk pada Taeyeon.
“Ne J chagi, kau tidak mau mampir dulu?” tanya Taeyeon.
“Aniyo, aku juga perlu istirahat.” Jawab Jumyuk.
“Baiklah.”
Jumyuk pun mencium kening Taeyeon dengan penuh rasa cinta. Hyuk dan Hari yang melihatnya langsung saling bertatapan.
“Wae?” tanya Hari.
“Ah.. aniyo.” Jawab Hyuk.
“Hari, ayo turun!” kata Taeyeon.
“Ne eunnie. Gomawo oppa J.” Kata Hari pada Jumyuk.
Jumyuk tersenyum sambil mengangguk. Saat Hari mau keluar dari dalam mobil, Hyuk menarik tangannya.
“Kau tidak berterima kasih padaku?” tanya Hyuk.
“Untuk?” tanya Hari bingung.
“Tadi kan aku mentraktirmu ice cream.” Kata Hyuk.
“Oh iya, aku lupa ahaha. Gomawo.” Kata Hari sambil tersenyum.
Hyuk membalas senyumannya. Hari dan Taeyeon pun melambaikan tangan mereka bersamaan. Mobil Jumyuk pun pergi meninggalkan mereka.

Pagi pun tiba, Jumyuk dan Hyuk sudah bersiap-siap. Begitu pula dengan Hari dan Taeyeon.
“Yoboseyo.” Kata Taeyeon.
“Chagi, aku akan menunggumu di bandara ok!” kata Jumyuk.
“Baiklah, aku dan Hari akan segera kesana setelah kita sarapan.” Kata Taeyeon.
“Pesawat datang jam 8, aku akan menunggumu.” Kata Jumyuk.
“Gomawo chagi.” Kata Taeyeon sambil tersenyum.
Telepon pun terputus.
“Hari, ayo cepat! Jumyuk dan Hyuk akan segera berangkat ke bandara.” Kata Taeyeon sambil berteriak.
“Ne, eunnie. Tunggu sebentar!” kata Hari.
Setelah semua siap, dan mereka berdua pun sudah sarapan. Akhirnya mereka pun berangkat ke bandara, sebelum berangkat mereka tidak lupa berpamitan kepada ayah.

Di bandara..
“TAEYEON.. HARI.. DISINI.” teriak Jumyuk sambil melambaikan tangan.
“Hari, ayo!” Taeyeon menarik tangan Hari yang dari tadi celingukan tidak karuan.
“Hai Hari.” Sapa Jumyuk sambil tersenyum.
“Hai oppa J.” Jawab Hari.
“Pesawat akan datang sebentar lagi.” kata Jumyuk.
Mereka menunggu beberapa menit sampai akhirnya pesawat pun datang.

Beberapa jam kemudian, mereka berempat sampai di China. Jumyuk sudah menyiapkan 2 mobilnya untuk mengantar mereka ke rumahnya. Jumyuk mempersilahkan Taeyeon masuk kedalam mobilnya, dan terpaksa Hari dan Hyuk harus ada dalam satu mobil.
“Yeheeee China..” teriak Hari.
Hyuk yang duduk di sebelahnya langsung memukul kepalanya. #PLAAKK
“Aduuhh, ahh kau ini mengapa memukul kepalaku? Sakit..” keluh Hari sambil memonyongkan mulutnya.
“Kau tidak tahu malu.” Jawab Hyuk dengan dinginnya.
“Hehh apa kau bilang? Kau ini benar-benar menyebalkan ya?” kata Hari sambil membelalakan matanya.
“Memang aku menyebalkan kan? Kau juga menyebalkan, kita cocok.” Kata Hyuk sambil tersenyum manis pada Hari dengan sedikit menggodanya.
“Err.. kau lihat tanganku!” kata Hari sambil mengepalkan tangan kanannya di depan wajah Hyuk, menandakan ia marah.
Tapi..
“Wahh kau mau mengajakku memakan ice cream? Kalau begitu aku setuju, kau yang teraktir? Wahahaha menyenangkan sekali, terima kasih Hariku yang baik.” Kata Hyuk yang langsung spontan membuat Hari kebingungan.
“Kau ini..” Hari belum sempat menyelesaikan perkataannya, tapi Hyuk malah memeluknya.
“Ternyata kau ini baik ya mau mentraktirku ice cream.” Kata Hyuk sambil senyum-senyum kegirangan.
“AHH HYUK LEPASKAN AKU! KAU PASTI MAU MENJAHILIKU KAN? AKU TIDAK BAWA UANG SEPESER PUN HUHH..” keluh Hari sambil berteriak kesal.
Hyuk langsung menatap wajah Hari dengan serius, lalu ia tersenyum.
“Ohh kau tidak bawa uang rupanya. Ya sudah, aku yang teraktir.” Kata Hyuk.
“Kau yakin?” tanya Hari ragu.
“Tidak juga, sebenarnya aku tidak mau banyak mentraktirmu. Tapi karena aku kasihan melihat wajahmu, ya sudah aku teraktir lagi.” kata Hyuk dengan dinginnya.
“Heuhh ya sudah, lebih baik kau tidak usah mentraktirku jika begini caranya. Aku bisa beli ice cream sendiri, dengan uangku tentunya.” Kata Hari dengan nada emosi.
“Jangan begitu, terima saja tawaranku! Jika kau tidak menerimanya, kau akan menyesal nanti.” Kata Hyuk.
“AHH IYA, TERSERAH KAU SAJA.” Kata Hari.
Hyuk hanya tertawa melihat Hari yang dari tadi teriak-teriak tidak jelas karena ulahnya. Mereka berdua tidak langsung menuju ke rumah Jumyuk, melainkan pergi ke kedai ice cream dulu.

To be continued..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar